Baderi menyusuri jalan protokol yang menuju ke arah gudang kembang api dan rumah Touke Aliong.
Jarak gudang kembang api dan rumah Touke Aliong kurang lebih lima ratus meter dari alun-alun kota tempat perayaan malam pergantian tahun.
Dari jalan protokol Badri berbelok kearah kanan menyusuri jalan kecil yang hanya bisa dilalui satu kendaraan roda empat saja.
Di kiri dan kanan jalan hanya terdapat bidang tanah kosong yang ditumbuhi semak setinggi pinggang orang dewasa.
BACA JUGA:Waspadai Penyakit Frambusia dan Filariasis
BACA JUGA: Air PDAM Mukomuko Sementara Berhenti Muncrat
Hanya terdapat sebuah lampu penerang yang dipasang pada tiang pipa dari besi lebih kecil dari tiang listrik PLN, sehingga suasana tidak terlalu terang.
Hembusan angin malam mencumbu semak-semak beradu dengan suara nyanyian serangga malam membuat suasana ditempat itu mencekam.
Suasana seperti ini lah yang diharapkan Badri agar tidak ada orang lain yang mengetahui aksinya menjelang dini hari ini.
Dalam hati Badri bertanya tanya, entah mengapa orang kaya seperti Touke aliong mau memilih lokasi tempat tinggal seperti ini.
BACA JUGA: Sabtu Ini Deadline Perpanjangan Pendaftaran PPS Pilkada 2024
BACA JUGA:Juara Umum MTQ Ke VI Tingkat Kabupaten Direbut Kecamatan Ipuh
Badri terus menyelusuri jalan hingga akhirnya dia berada di depan sebuah rumah besar bertingkat tiga dengan suasana sunyi.
Di sekeliling rumah terdapat pagar tembok setinggi dua meter dengan pintu masuk terbuat dari besi berbentuk jeruji.
Di halaman rumah terdapat taman dan patung tempat keluar air mancur.
Di sekeliling taman tampak lampu-lampu kecil yang sebagian sudah tidak menyala lagi.