KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Serangan penyakit demam berdarah dengue atau DBD masih menjadi ancaman serius yang mengintai keselamatan warga di Kabupaten Bengkulu Utara.
Setelah beberapa waktu lalu, sempat dikabarkan menyerangkan beberapa warga yang terpantau melalui tim medis di Rumah Sakit atau RS Lagita Kecamatan Ketahun.
Kini, persoalan serangan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini kembali mencuat dan ditenggarai, intensitasnya malah meningkat.
Salah satu faktor pendukung, tingkat kerawanan serangan penyakit demam berdarah ini diantaranya kondisi cuaca yang kurang bersahabat sehingga udara lembab yang mendorong perkembangbiakan nyamuk semakin meningkat.
BACA JUGA:Mukomuko Rebut Peringkat 4 Terbanyak Kasus DBD
BACA JUGA: Penyakit DBD di Mukomuko Pecah Telur, Diangka 227 Kasus
Hal lain, didukungan dengan kondisi wilayah di area perkebunan dan lingkungan yang masih membutuhkan peningkatan kesadaran agar lebih memaksimalkan tindakan pembersihan dari sarang nyamuk.
Seperti halnya diakui oleh Camat Ketahun, Nasri, S.Pd, ketika dibincangi Radar Utara, Senin, 22 April 2024 kemarin.
Dikatakan bahwa, kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kerjanya sempat dikabarkan menurun secara kuantitas.
Namun belakangan ini, kata Camat, kasus tersebut kembali ngetrend atau mengalami peningkatan.
BACA JUGA:8 Warga Positif DBD, Camat, PKM dan Pemdes Gencarkan Fogging
BACA JUGA:Mukomuko Mulai Diguyur Hujan, Warga Diminta Waspadai DBD
Peningkatan kasus DBD di wilayah kerjanya, itu menurut Camat, terpantau berdasarkan laporan kasus yang tercatat di pihak Puskesmas hingga banyaknya jumlah pasien DBD yang menjalani perawatan di RSUD Lagita.
"Sebelum lebaran kemarin, sempat reda. Tapi hari ini tepatnya setelah lebaran, kasus DBD di wilayah kita (Ketahun) kembali meningkat," aku Camat.
Diterangkan Camat, kasus DBD yang belum terkendali tidak terlepas dampak cuaca hujan yang masih terus terjadi.