AWAS! Bahaya Demam Berdarah Masih Mengintai Warga Bengkulu Utara

Senin 22 Apr 2024 - 19:48 WIB
Reporter : Sigit haryanto
Editor : Ependi

Ditambah, kata Camat, kurangnya kewaspadaan dari masyarakat atas kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya.

BACA JUGA: RSUD Lagita Tangani 46 Pasien DBD Selama Periode Januari-Maret 2024

BACA JUGA: Penanganan DBD Tak Cukup dengan Fogging, Gotong Royong untuk Lakukan Ini...

"Cuaca hujan masih terus terjadi dan di lingkungan tempat tinggal atau tempat masyarakat beraktivitas masih sering ditemukan genangan air yang menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk. Itulah faktor-faktor yang memicu kasus DBD masih terjadi," ujarnya.

"Kami mengimbau kepada masyarakat, selama musim hujan masih turun. Tolong perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Terapkan pola 3M dengan lokus membersihkan seluruh tempat-tempat yang digenangi air supaya tidak menjadi sarang nyamuk," imbaunya.

Lanjut Camat, peningkatan kasus DBD, tengah menjadi perhatian pemerintah daerah khususnya Dinas Kesehatan Bengkulu Utara.

"Sehingga hari ini, kami dijadwalkan akan menggelar Rakor bersama Dinkes Bengkulu Utara untuk mencari solusi atau langkah-langkah apa yang akan ditempuh untuk mengendalikan kasus DBD yang masih ngetrend secara umum di Kabupaten Bengkulu Utara saat ini," tandas Camat.

BACA JUGA: DARURAT DBD! 4 Warga Ulok Kupai Dirujuk ke Rumah Sakit, 1 Masuk ICU. Ini Sebaran di 6 Kecamatan

BACA JUGA: Nambah Lagi, Tercatat 85 Kasus DBD di Mukomuko, 2 Korban Meninggal

Terpisah, Direktur RSUD Lagita, dr Normala Tarigan, melalui KTU, Sinarilah, S.KM mengakui, kasus DBD memang sempat terpantau naik. 

Kondisi itu terlihat dari jumlah pasien DBD yang sempat menjalani rawat inap dan rawat jalan di RSUD Lagita. 

"Tapi, sekarang sudah mulai turun. Periode bulan April ini yang dirawat hanya ada 6 orang dan yang rawat jalan ada 4 orang sehingga total bulan ini ada 10 orang pasien DBD yang kita tangani," demikian Sinarilah. (*)

Kategori :