MUKOMUKO.RADARUATARA.BACAKORAN.CO - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mukomuko, telah menginstruksikan seluruh jajaran Kantor Urusan Agama (KUA) dan penyuluh agama yang ada di daerah ini.
Agar mereka bisa memberikan bimbingan rohani kepada calon legeslatif (Caleg) yang stres akibat kalah dalam pilihan legeslatif (Pileg) yang dilaksanakan Rabu, 14 Februari 2024 lalu.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Mukomuko, H. Widodo, SH.I ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat, 16 Februari 2024 mengatakan.
Tidak menutup kemungkinan, bagi calon legeslatif yang belum beruntung dalam pileg tahun ini, sangat tertekan jiwanya.
BACA JUGA: Tahun Ini, 180 Calon Jamaah Haji Asal Mukomuko Diberangkatkan ke Mekkah
BACA JUGA:PPK Belum Siap, Tunda Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara Pemilu 2024
Salah satu penyebabnya bukan hanya biaya politik yang banyak habis. Namun mereka, mungkin saja ada yang malu terhadap keluarga, lingkungan dan juga masyarakat.
"Untuk itu, kami dari Kemenag Kabupaten Mukomuko siap mendampingi. Kami telah meminta kepada seluruh jajaran KUA dan penyuluh agama agar bisa memberikan bimbingan rohani jika dibutuhkan," kata Widodo.
Pihaknya juga meminta, kepada seluruh caleg yang kurang beruntung pada pileg tahun ini untuk tidak malu meminta bimbingan rohani kepada petugas keagamaan di jajaran Kemenag.
Tujuan dari bimbingan rohani ini, untuk menguatkan serta menyadarkan mereka (Caleg stres, red) agar dapat memahami dan menerima cobaan yang sedang dideritanya dengan ikhlas.
BACA JUGA: Atasi Demam Berdarah, Pemkab Bentuk Kader Jumantik Sekolah di Mukomuko
BACA JUGA:Irigasi Macet, Puluhan Hektar Sawah Disulap Jadi Kebun Sawit
"Itu salah satu tujuan dari bimbingan rohani. Namun demikian, kami selalu berharap agar seluruh caleg yang kurang beruntung pada pileg di Kabupaten Mukomuko tahun ini. Seluruhnya diberikan kesehatan dan kekuatan," ujarnya.
Selain itu, Widodo juga menekankan kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan yang bisa menyinggung perasaan para caleg yang kalah.
Semisal memburuk-burukkan atau mengolok-olok dan tindakan yang lainnya. Karena hal-hal seperti itu bisa menimbulkan tekanan jiwa bagi caleg yang bersangkutan.