Hasil Pemeriksaan, 167 CJH Asal Mukomuko Dinyatakan Sehat

MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Mukomuko, telah menerima hasil pemeriksaan kesehatan sebanyak 167 calon jemaah haji (CJH) asal daerah ini. Kabar baiknya, seluruh CJH dinyatakan sehat dan siap diberangkatkan ke tanah suci.

Kepala Kantor Kemenag Mukomuko, H Widodo, SH.I ketika dikonfirmasi, Jumat, 21 Februari 2025 menjelaskan.

Pasca hasil pemeriksaan keselatan keluar dan seluruh calon jemaah haji dinyatakan sehat. Selanjutnya, seluruh calon jemaah melaksanakan pelunasan biaya ibadah haji tahun 2025.

"Benar, sekarang ini jemaah haji sedang melaksanakan proses pelunasan biaya ibadah bagi mereka yang belum melunasinya," katanya.

BACA JUGA:167 CJH Selesai Cek Kesehatan, Kemenag Mukomuko Tunggu Hasilnya

BACA JUGA:RSUD Lagita Layani Pemeriksaan Kesehatan CJH Bengkulu Utara

Widodo menerangkan, pemeriksaan kesehatan bagi calon jemaah haji tersebut, salah satu rangkaian pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. 

Jika ada calon jemaah dinyatakan tidak sehat berdasarkan hasil pemeriksaan maka keberangkatan ke tanah suci bagi jemaah yang bersangkutan ditunda. Namun kalau sehat, maka calon jemaah yang bersangkutan diminta langsung melunasi biaya ibadah.

"Pemeriksaan kesehatan ini mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 508 Tahun 2024 tentang Standar Teknis Pemeriksaan Kesehatan Dalam Rangka Penetapan Status Istita'ah Kesehatan Jemaah Haji," ujarnya.

Ia menerangkan, seluruh jemaah haji asal Kabupaten Mukomuko.sebelumnya telah melakukan pemeriksaan yang meliputi medical check-up, pemeriksaan kognitif, kesehatan mental, dan kemampuan aktivitas keseharian (activity daily living) secara mandiri. Dan hasil pemeriksaan itu diinput oleh tim penyelenggara kesehatan haji kabupaten dalam sistem komputerisasi haji terpadu bidang kesehatan (Siskohatkes).

BACA JUGA:Kemenag Mukomuko Tunggu Kabar Pusat Soal Keberangkatan CJH 2025

BACA JUGA:Daftar Tunggu Keberangkatan CJH Mukomuko Ke Tanah Suci 24 Tahun

"Tujuan pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan adalah untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor risiko kesehatan jemaah haji," jelasnya.

Sehingga mereka mampu menjalankan rukun dan wajib haji sesuai syariat Islam tanpa membahayakan kesehatan diri dan orang lain saat berada di tanah suci.