Menjaga Tradisi Budaya Suku Dayak Tomun
Dua orang warga Lamandau menampilkan kostum dan topeng saat pembukaan Festival Babukung melintas di jalan A Yani, kota Nanga Bulik Kabupaten Lamandau.-MC KALTENG/Damar-
BACA JUGA:Kapal Tradisional Asli Indonesia Warisan Nenek Moyang
BACA JUGA:Benteng Terluas Sejagat Ada di Buton
Rencananya, festival Babukung juga akan menampilkan pentas musik etnik, workshop tari dan ukir topeng, adventure trail, bazar produk UMKM, serta pertunjukan ritual suku Dayak yang eksklusif dan tidak dapat ditemukan di tempat lain.
Salah satu momen puncak dalam festival tahun ini adalah pemecahan rekor MURI untuk 1.000 Tatakup, sebuah prestasi yang menunjukkan betapa antusiasnya masyarakat dalam melestarikan tradisi mereka.
Festival Babukung telah menjadi magnet bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, yang ingin menyaksikan keunikan dan keindahan budaya Dayak Tomun.
Bagi masyarakat Nanga Bulik dan sekitarnya, festival ini bukan sekadar ajang hiburan, melainkan juga sebuah upaya untuk menjaga dan mengangkat nilai-nilai budaya yang telah diwariskan oleh leluhur mereka.
BACA JUGA:5 Keraton di Luar Pulau Jawa yang Jarang Diketahui
BACA JUGA:Ide Bung Karno pada Karya Arsitektur Bangunan Bersejarah Indonesia
Pemkab Lamandau berharap, festival ini berhasil menarik perhatian generasi muda dan memperkenalkan mereka pada kekayaan warisan nenek moyang.
Bagi masyarakat Dayak Tomun, festival ini adalah cara untuk menjaga jati diri mereka sekaligus merayakan kehidupan dalam harmoni dengan alam. Yuk, agendakan untuk berkunjung Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.
Sumber : Indonesia.go.id