Ekspor Ke China, Santan Pengganti Susu, Harga Kelapa Meroket

Ekspor Ke China, Santan Pengganti Susu, Harga Kelapa Meroket-Radar Utara / Abdurrahman Wachid-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Sejak masuk tahun 2025, harga kelapa bulat di pasaran mengalami kenaikan harga yang signifikan, hal itu terjadi merata di seluruh wilayah di Indonesia.

Menteri Perdagangan Budi Santoso, mengungkapkan bahwa faktor utama pemicu kenaikan harga kelapa bulat ini, terutama karena tingginya permintaan ekspor ke China.

Tak hanya itu, penyebab lainnya juga dipengaruhi oleh meningkatnya juga industri dalam negeri, terutama pabrik pengolahan kelapa menjadi santan.

"Kelapa ini kan, banyak permintaan ekspor. Dan juga di dalam negeri juga banyak permintaan sektor industri santan kelapa,"ujarnya pada hari Jumat, 21 Maret 2025 lalu.

BACA JUGA:Dorong Peningkatan Investasi dan Ekspor Butuh Sinergitas

BACA JUGA:Produksi Ikan Nila Tinggi, Perikanan Air Tawar Perlu Jajaki Ekspor

Penelusuran RU, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, membeberkan bahwa kelangkaan kelapa di Indonesia, karena banyak di ekspor ke Negara China.

Terang saja, saat ini di Negara China sedang populer menjadikan santan kelapa sebagai pengganti susu.

Tentu kondisi itu memberikan efek positif dan negatif kepada negara. Untuk para petani kelapa, mereka bisa tersenyum lebar jika harga kelapa ini terus seperti ini.

Namun, perlu adanya kontrol agar ketersediaan kelapa untuk mencukupi negara tidak terkendala.

BACA JUGA:Memarkir Devisa Hasil Ekspor SDA untuk Memperkokoh Daya Tahan Ekonomi

BACA JUGA:Grand Opening LMB, Bengkulu Ditargetkan Jadi Pengekspor Ikan Beku

Di Kabupaten Bengkulu Utara, hingga saat ini, harga petani kelapa bisa menjual kelapa mereka dengan sistem kiloan.

Satu kilo kelapa bulat, (Batok kelapa, daging kelapa, dan air kelapa), dibeli dengan harga Rp 5.000 per kilogram.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan