Bukan Dia, Romeomu
Ilustrasi-Radar Utara-
"Dengar pemuda hutan! Tak mungkin aku mencintai binatang, ngerti?"
Dago segera berdiri. Mira merapatkan diri ke dinding. Hati Mira cemas sama seperti lalu lalu. Tapi segera ia pendam dalam dalam saat sebuah kalimat datar meluncur dari mulut Dago.
BACA JUGA:Jangan Sebarangan Pakai Air Biasa ! Ini Manfaat Air Radiator Mobil Menggunakan Coolant
BACA JUGA:Taukah Anda Ternyata Daun Beluntas Menyimpan Berbagai Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh Kita.
"Oke, kalau begitu. Aku keluar. Nikmati makanan agar kau tak sakit. Jangan buat orang tuamu susah dan.."
"Kau yang buat mereka susah!"
"Ya ya ya, itulah. Terserah kau saja..Selamat malam"
Dago keluar dari kamar. Bunyi klek pintu terkunci mengakhiri dialog malam itu.
"Sudah sebulan, Bang. Bahkan pihak berwajib pun tak ketemu mencarinya. Tuhan?? Sudah hampir gila orang tuanya!" Kata Demian mencengkram kepala dengan kedua tangannya. Dia lalu lalang dan gelisah akut.
"Teman temannya bagaimana? Apa kau sudah tanya?"
Semuanya menggeleng. Benar benar sial.
"Aku dan kelompokku pun terus mencari. Namun tetap nihil" tukas Anjar.
Di tempat lain Balat dan anggota kelompoknya mulai mengamati bahwa sang ketua tampak kendur dan kehilangan wibawanya. Di sebuah ruangan tempat Mira disekap, bahkan Balat melihat ketua yang diseganinya itu sudah mirip jongos.