Fogging Bukan Langkah Jitu Cegah Penyakit DBD

Kantor dinas kesehatan Mukomuko-Radar Utara/ Wahyudi -

MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKIRAN.CO - Upaya mencegah penyebaran penyakit DBD dengan cara pengasapan atau fogging di lokasi yang ditemukan kasus DBD. 

Tidak efektif apabila dilakukan terus-menerus, karena dapat menyebabkan nyamuk menjadi kebal. 

Sehingga langkah jitu untuk memberantas penyakit DBD hanya dengan cara melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan masing-masing.

"Benar, pengasapan itu bukan sebuah solusi tepat untuk mengatasi DBD. Karena kalau pengasapan terus dilakukan, dan nyamuk itu tidak mati. Maka nyamuk DBD akan  menjadi kebal. Untuk menekan kasus DBD, hanya dengan cara menjaga kebersihan lingkungan pekarangan rumah, atur pola makan yang sehat dan rajin berolahraga," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM.

BACA JUGA:Dilarang Jualan Takjil di Bundaran Kota Mukomuko

BACA JUGA:Rumah Makan Dilarang Buka Selama Ramadhan

Ia menyatakan, sejak bulan Januari hingga akhir bulan Februari tahun 2024. Sudah terdata setidaknya ada sebanyak 80 orang warga di daerah ini dinyatakan positif mengindap DBD. 

Data itu didapat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko dari sejumlah Puskesmas.  

Dari sebanyak 80 kasus DBD tersebut. Terbanyak ada di tiga kecamatan yaitu Kecamatan XIV Koto, Kecamatan Kota Mukomuko serta Kecamatan Penarik. 

Beruntung dari puluhan kasus DBD tersebut tidak sampai menelan korban jiwa.

BACA JUGA:Longsor di Lubuk Gedang Sudah Dilaporkan ke BWSS Bengkulu

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Beli 5 Mobil Ambulans Untuk Puskesmas

"Alhamdulillah tidak ada korban yang meninggal karena DBD ini. Namun kalau melihat jumlah kasusnya, sangat luar biasa. Hanya dalam tempo 60 hari, jumlah kasus DBD sampai 80 kasus," ujarnya.

Kasus DBD pada bulan Januari 2024, mengalami peningkatan drastis dibandingkan periode yang sama di tahun 2023 lalu. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan