GAWAT! Korban DBD Dikabarkan Meninggal, Jumlah Pasien DBD RSUD Lagita Meningkat
Korban serangan nyamuk demam berdarah terus berjatuhan, aksi fogging sebagai langkah antisipasi meluasnya DBD masih terus dilakukan. -Radar Utara/ Sigit Haryanto-
KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Jumlah pasien demam berdarah dengue atau DBD yang tengah menjalani rawat inap di RSUD Lagita, Ketahun meningkat beberapa hari terakhir ini.
Direktur RSUD Lagita, dr Normala Tarigan, kendati tidak menjelaskan secara rinci berapa total pasien DBD yang tengah menjalani rawat inap.
Namun, Ia tak menyangkal, tren peningkatan kasus DBD dan itu bisa terpantau dari mobilisasi pasien yang datang dan keluar di lingkungan RSUD Lagita.
"Jumlah pasien DBD yang dirawat di RSUD Lagita lumayan meningkat," ungkap Normala.
BACA JUGA: Puskeswan Putri Hijau Sediakan 1.000 Dosis Vaksin PMK untuk Kambing
Bahkan Normala mengungkapkan, tren kenaikan kasus DBD yang terjadi saat ini, sempat menimbulkan satu kasus kematian terhadap warga di Kecamatan Ketahun.
"Waktu itu, pasien belum benar-benar pulih tapi yang bersangkutan sudah memaksa untuk pulang. Hingga akhirnya yang bersangkutan dilaporkan meninggal dunia," bebernya.
Ditegaskan Normala, setiap pasien DBD akan mengalami masa kritis sejak awal demam sampai 6 hari kemudian.
Di masa kritis itulah, pasien membutuhkan perawatan intens dan tidak boleh gegabah pulang ke rumah sebelum kondisi fisik atau kesehatannya benar-benar pulih.
BACA JUGA:Bupati Mian: 2024 Bengkulu Utara Punya Dekingan Pusat
BACA JUGA:Buffer Zone HGU PT Air Muring, Kadis LH Bengkulu Utara Bilang Begini...
"Sebelum masa kritis itu dilalui dan trombosit kembali naik, kami tidak menyarankan kepada pasien untuk pulang. Karena jika dipaksakan justru akan berakibat fatal terhadap keselamatan pasien itu sendiri," tegasnya.
Normala menambahkan, tren peningkatan kasus DBD yang terjadi setiap tahun ini, polanya selalu sama. Biasanya DBD akan meningkat disaat memasuki musim hujan.