Fogging Bukan Langkah Jitu Cegah Penyakit DBD
Kantor dinas kesehatan Mukomuko-Radar Utara/ Wahyudi -
Meningkatnya kasus DBD ini, kuat dugaan karena adanya pergantian musim dari kemarau ke musim hujan. Sebagai upaya untuk menekan jumlah kasus DBD.
Pihaknya meminta partisipasi seluruh masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk guna mencegah penyakit demam berdarah dengue di lingkungan masing-masing.
BACA JUGA:TERKINI...Soal Longsor di Lubuk Gedang, Warga Butuh Penanganan Bukan Mie Instan
BACA JUGA: Jelang Ramadhan, Harga Ikan Laut di Mukomuko Masih Stabil
Dijelaskanya, dari sebanyak 80 kasus DBD yang ada di daerah ini. Petugas Dinkes Mukomuko melalui seluruh Puskesmas telah melakukan penanganan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) untuk mencegah penyebaran penyakit DBD.
"Petugas juga melakukan penyelidikan epidemiologi di lokasi rumah warga yang ditemukan kasus DBD, pembagian larvasida kepada warga, dan melakukan pengasapan atau fogging massal di rumah warga," ungkapnya.
Dari hasil penyelidikan epidemiologi. Petugas menduga, salah satu penyebab banyaknya kasus DBD di daerah ini karena ada beberapa faktor salah satunya lingkungan yang tidak bersih.
Dengan kondisi itu, Dinas Kesehatan juga meminta semua desa menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk DBD di wilayah masing-masing guna mencegah penularan penyakit menular dan mematikan itu.
BACA JUGA: BKSDA Cari Jejak Harimau di Malin Deman Mukomuko
BACA JUGA: Ragam Permasalahan BUMDes Hingga Sulit Maju di Mukomuko
"Mencegah akan lebih baik sebelum hal buruk terjadi. PSN tersebut meliputi gerakan 3M Plus, yakni menguras wadah air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, dan tempat penampungan air lainnya, menutup dan mengubur benda-benda yang tidak digunakan," pungkasnya. (*)