Tiga Srikandi Mukomuko Tempati Kursi Jabatan Staf Ahli Bupati
Tiga srikandi Mukomuko kompak duduki jabata staf ahli bupati usai mutasi yang digelar Senin, 1 Desember 2025-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO – Pemerintah Kabupaten Mukomuko kembali menggeliat dengan dinamika birokrasi yang segar. Sebanyak 17 pejabat eselon II resmi bergeser posisi dalam mutasi yang digelar Senin siang, 1 Desember 2025.
Dari rangkaian rotasi tersebut, publik menyorot hadirnya tiga srikandi yang kini ditempatkan sebagai staf ahli bupati. Posisi strategis yang menuntut wawasan luas dan kemampuan analitis lintas sektor.
Eva Tri Rosanti, yang sebelumnya memimpin Badan Keuanhan Daerah (BKD), kini dipercaya memperkuat jajaran staf ahli. Begitu pula Fitriyani, sosok yang selama ini memegang kendali Dinas Pertanian, kini menempati jabatan baru yang mengharuskannya melihat pembangunan daerah dari perspektif yang lebih menyeluruh.
Sementara itu, Epi Mardiani, yang selama ini memimpin Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga resmi masuk dalam lingkar staf ahli bupati.
BACA JUGA:Tujuh Kursi Jabatan Kepala Dinas Kosong, Pemkab Segera Tunjuk Plt
BACA JUGA:Kado HUT Korpri dan HGN, 17 Pejabat Eselon II Mukomuko Dimutasi
Bupati Mukomuko, H Choirul Huda, SH, menegaskan bahwa mutasi ini adalah bagian dari strategi besar pembenahan manajemen pemerintahan. Ia menolak pandangan sempit yang kerap mengaitkan rotasi jabatan dengan sentimen negatif.
“Ini bukan sekadar perpindahan kursi. Ini upaya memperluas pengalaman para pejabat, agar mereka matang dalam memahami struktur, dinamika, dan kebutuhan daerah secara komprehensif,” ungkapnya.
Menurutnya, perjalanan karier dalam birokrasi tidak boleh berhenti pada satu titik. Mutasi adalah ruang belajar, ruang menempa diri, sekaligus ruang memperkaya sudut pandang seorang pejabat.
“Ini hal biasa untuk penyegaran dan jenjang prestasi. Seorang sekda saja harus pernah dua kali menjadi kepala dinas. Itulah proses. Sistem birokrasi menuntut integrasi pengalaman, kemampuan mengambil keputusan, kecakapan teknis, dan pemahaman lintas sektor,” tegasnya.
BACA JUGA:Tujuh Kursi Jabatan Kepala Dinas Kosong, Pemkab Segera Tunjuk Plt
BACA JUGA:Kado HUT Korpri dan HGN, 17 Pejabat Eselon II Mukomuko Dimutasi
Bupati juga mengingatkan para pejabat agar tidak terperangkap dalam anggapan keliru bahwa mutasi merupakan hukuman atau bentuk pemangkasan pengaruh.
“Jangan berpikiran neko-neko. Ini rotasi. Bukan penilaian negatif. Semua akan dievaluasi lagi. Ini menjadi pengalaman kita agar birokrasi semakin matang,” ujarnya.