Hingga April 2025, UPTD Puskesmas Suka Makmur Mencatat 2 Kasus DBD

Terlihat ketika Kegiatan PE dan PSN oleh tim Puskesmas Suka Makmur beberapa waktu lalu-Radar Utara/ Sigit Haryanto-

KETRINA, RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Suka Makmur, Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), Kabupaten Bengkulu Utara melaporkan adanya dua kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang tercatat pada bulan April tahun 2025 ini. 

Meski demikian, pihak puskesmas memastikan bahwa kedua kasus tersebut telah ditangani dengan cepat dan sesuai prosedur oleh tim kesehatan.

Kepala UPTD Puskesmas Suka Makmur, dr Nanang Rahmat, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dan menindak lanjuti dua kasus DBD di wilayah kerjanya tersebut dengan mengerahkan tim kesehatan.

"Pada bulan April 2025 ini kami mencatat ada dua kasus (DBD). Namun, masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan karena tim kesehatan kami telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk penanganan pasien," ujar Kepala Puskesmas (Kapus).

BACA JUGA:DBD Masih Mengintai Warga Desa Karya Bakti, Puskesmas Suka Makmur Turunkan Tim Investigasi

BACA JUGA:Pemdes Suka Baru Tingkatkan Kewaspadaan DBD, Fogging di Tempat Umum

Lebih lanjut Kapus, setelah menerima laporan kasus, tim kesehatan Puskesmas Suka Makmur segera melakukan serangkaian tindakan, seperti memastikan riwayat kasus pada pasien serta melakukan penyelidikan epidemiologi di sekitar tempat tinggal pasien.

Penyelidikan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi penyebaran lebih lanjut dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

"Kami juga telah melakukan PE dan PSN di sekitar rumah pasien dan wilayah berpotensi lainnya untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti, vektor pembawa virus Dengue," ungkapnya.

Di sisi lain, Kapus juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus di lingkungan masing-masing, yaitu Menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat tempat penampungan air.

Dan memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk. 

BACA JUGA:Wabah DBD Mengintai, 8 Kasus di Marga Sakti Sebelat Sepanjang Maret

BACA JUGA:Mukomuko Diguyur Hujan, Warga Diminta Waspadai Ancaman DBD

"Plus" yang dimaksud kata Kapus, adalah tindakan pencegahan tambahan seperti menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air yang sulit dikuras, menggunakan kelambu saat tidur, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan