Dendam Seorang Perempuan

Ilustrasi-cantika.com-

Ia rasa ia mencintai perempuan itu semata-mata hanya karena sahwatnya yang bergejolak dan sulit dikontrol. Tapi ia tak mengerti, ia yang sudah berkali-kali melampiaskannya pada perempuan itu dengan nafsu yang brutal, ia tak pernah puas.

Lono pernah mengajak gadis itu menikah, tapi ia yang sudah hamil di luar nikah menolak mentah-mentah. Dari situlah awalnya Kartika yang sudah dilucuti kesuciannya memilih pergi diam-diam entah ke mana, dan sengaja mengganti nomornya.

Berkali-kali Lono menelpon, tentu saja tak aktif lagi. Suatu hari dengan rasa penasaran, Lono menemui Kartika ke rumah kontrakannya. Rumah itu kosong, mereka sudah pindah, dan tak seorang pun yang tahu ke mana mereka pergi.

BACA JUGA:Dalam Kebisuanku

BACA JUGA:Serambi Mesjid Kami Yang Kotor

Lono yakin, Kartika pasti sudah memberi pesan pada tetangganya, jika ia datang, jangan dikasih tahu ke mana mereka pergi.

Setelah kepergian gadis itulah ia jadi lelaki pemenung. Ia ingin gadis itu kembali. Ia yang siap bertanggung jawab atas perbuatannya yang pernah menyetubuhi perempun itu malah disepelekan.

Dia tidak ingin lagi Kartika baginya hanyalah tempat untuk bersenang-senang dan sakadar memuntahkan sepermanya, walaupun ia pernah dulu mengaganggapnya seperti itu.

Ketika ia mulai serius malah ditinggalkan. Ia pernah bermimpi dengan Kartika. Dalam mimpinya yang tidak masuk akal itu, Kartika yang berpakaian pengantin berjalan di atas air, diikutinya dari belakang.

BACA JUGA:RUMAH MATAHARI 2

BACA JUGA:Belajar dari Sang Gagak

Gadis itu bercerita tentang pernikahannya, termasuk kemesraannya dengan pasangannya. Begitu Kartika menyebut siapa nama lelaki itu, Lono hanya membalas singkat, 

"Saya turut berduka cita atas pernikahanmu Kartika," tanpa ia menjulurkan tangan mengajak bersalaman.

"Kenpa kau bilang begitu Lono? Kau tahu aku bahagia sekali dengan pernikahan ini. Apa kau cemburu?"

"Aku tahu kau bahagia, tapi tidak denganku Kartika."

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan