Dendam Seorang Perempuan

Ilustrasi-cantika.com-
Melihat lelaki itu melongo seperti orang begok, untuk menghidupkan suasana Kartika berucap lagi, mengawali cerita tentang dirinya setelah berpisah dengan lelaki itu. Setelah cerita selesai.
BACA JUGA:Dalam Kebisuanku
BACA JUGA:Serambi Mesjid Kami Yang Kotor
"Saya juga belum menikah Lono." Lelaki itu tak tahu, perasaan apa yang berkecamuk dalam dirinya. Apakah ia merasa senang atau bersedih.
"Waktu itu saya hampir menikah Lono, tapi ada satu persoalan yang membuat suami saya langsung menceraikan saya, dan mereka setujui."
"Apa itu Kartika, dan mereka itu siapa? Keluarga dari laki-lakikah?"
"Nanti kamu pasti tahu Lono. Sekarang bukan saatnya bercerita panjang lebar. Tapi saatnya bersukur."
"Bersukur untuk apa Kartika?"
"Karena Tuhan mempertemukan kita kembali Lono. Inilah saat yang tepat."
BACA JUGA:RUMAH MATAHARI 2
BACA JUGA:Belajar dari Sang Gagak
"Jawaban itu bukan membuat Lono merasa tersanjung. Ada hal yang ingin dia tanyakan sebenarnya.
"Bukannya kamu yang memilih pergi dariku Kartika?" Lono memberanikan diri bertanya, kemudian mereka sama-sama terdiam.
* * *
Mereka berdua duduk di sebuah kafe, bercerita dan tertawa renyai bersama, sampai mata Kartika basah. Kartika juga bilang dalam pertemuan itu tentang duka laranya setelah mereka tertawa-tawa bersama.