Minim Puskeswan? 1.500 Sapi Baru Tuntas Vaksinasi PMK

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Bengkulu Utara, Abdul Hadi, S.Pt, MM-Radar Utara/Benny Siswanto-
Rasanya, jarak itulah yang menjadi penghambat pada proses vaksinasi PMK di daerah Kabupaten Bengkulu Utara, sehingga selesai lebih akhir daripada kabupaten-kabupaten tetangga.
Sebagai informasi, dari data terhimpun, tercatat akhir tahun 2024 lalu, tercatat di Provinsi Bengkulu ada 333 hewan terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
BACA JUGA:Hasil Pengujian Sampel Darah, Puluhan Sapi Milik Warga Negatif PMK
BACA JUGA:1.753 Ekor Sapi Milik Warga Sudah Diberi Vaksin PMK
Masing-masing ada di Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 21 kasus, Kabupaten Mukomuko sebanyak 12 kasus, Kabupaten Rejang Lebong ada 101 kasus, terbanyak di Kabupaten Seluma sebanyak 199 kasus.
Kemudian, dari 333 sapi yang terinfeksi PMK tersebut, empat ekor sapi berakhir mati di Kabupaten Mukomuko, dua ekor mati di Kota Bengkulu, dan yang sudah dinyatakan sembuh ada 192 ekor sapi.
Rata-rata tingginya kasus ternak terinfeksi virus PMK ini lantaran di daerah tersebut baru pertama kali ditemukan PMK, terlebih pada tahun 2023 lalu, hewan sapi di daerah tersebut belum dilakukan vaksinasi PMK pada tahun sebelumnya, 2023 lalu.
Kembali, sekretaris Juwita kembali menghimbau kepada masyarakat yang memiliki hewan ternak, khususnya sapi, agar lebih memperhatikan kondisi kesehatan sapinya.
BACA JUGA:450 Dosis Vaksin PMK Disalurkan untuk Sapi dan Kerbau di 3 Kecamatan
BACA JUGA:Bahaya Virus PMK, Alokasi Vaksin Masih Kurang : THL Petugas Peternakan jadi Petugas Swadaya
Pula, dijelaskan, kerawanan tertinggi hewan ternak sapi yang terinfeksi dan membawa virus PMK ini adalah sapi yang diliarkan.
"Sapi liar, apalagi di area pemukiman itu sangat bahaya sekali, rawan sekali, kami himbau supaya di masukkan ke kandang,"tuntasnya.