Hati-Hati! Sembarangan Melangkahi Kuburan Dipercaya Bisa Bikin Hidup Jadi Sial!

Reporter: Ependi |

Editor: Ependi |

Kamis , 06 Feb 2025 - 10:02

Hati-Hati! Sembarangan Melangkahi Kuburan Dipercaya Bisa Bikin Hidup Jadi Sial!-kompas.com-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Di banyak budaya, salah satu larangan yang cukup kuat dan sering terdengar adalah larangan melangkahi kuburan.

Mitos ini tidak hanya beredar di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara di dunia, dengan berbagai versi dan penjelasan yang berbeda.

Di Indonesia, mitos ini mengakar dalam kehidupan sehari-hari dan masih dipercaya oleh banyak orang, meski di tengah perkembangan zaman yang semakin modern.

Larangan untuk melangkahi kuburan sering kali dikaitkan dengan rasa hormat terhadap yang telah meninggal, kepercayaan tentang alam gaib, hingga hal-hal yang lebih berkaitan dengan nasib dan keberuntungan.

Meskipun banyak orang mungkin menganggapnya sebagai mitos semata, ada cerita-cerita yang beredar tentang pengalaman mistis yang dialami oleh mereka yang melanggar larangan ini.

Dalam beberapa tradisi di Indonesia, terutama di Bali dan Jawa, kuburan dianggap sebagai tempat yang sakral dan menjadi tempat bersemayamnya roh-roh orang yang telah meninggal.

Oleh karena itu, melangkahi kuburan dianggap sebagai tindakan yang tidak menghormati arwah orang yang telah pergi. Kepercayaan ini berkaitan dengan keyakinan bahwa arwah orang yang sudah meninggal bisa merasakan gangguan atau ketidakhormatan yang ditunjukkan oleh orang yang masih hidup.

Di desa-desa Jawa, ada sebuah cerita yang sering dibagikan oleh orang tua kepada anak-anak mereka.

Dikisahkan, seorang pemuda yang tanpa sengaja melangkahi kuburan di pemakaman desa merasa kesakitan yang luar biasa beberapa hari setelah kejadian itu.

Ketika ia meminta bantuan seorang dukun, dukun tersebut mengatakan bahwa kesakitan itu disebabkan oleh arwah yang merasa terganggu karena ketidakhormatan yang ditunjukkan oleh pemuda tersebut.

hati-hati! sembarangan melangkahi kuburan dipercaya bisa bikin hidup jadi sial!                            radarutara.bacakoran.co -  di banyak budaya, salah satu larangan yang cukup kuat dan sering terdengar adalah larangan melangkahi kuburan. 
mitos ini tidak hanya beredar di indonesia, tetapi juga di berbagai negara di dunia, dengan berbagai versi dan penjelasan yang berbeda. 
di indonesia, mitos ini mengakar dalam kehidupan sehari-hari dan masih dipercaya oleh banyak orang, meski di tengah perkembangan zaman yang semakin modern.
larangan untuk melangkahi kuburan sering kali dikaitkan dengan rasa hormat terhadap yang telah meninggal, kepercayaan tentang alam gaib, hingga hal-hal yang lebih berkaitan dengan nasib dan keberuntungan. 
baca juga:komisi ii dprd mukomuko restui usulan dana pembebasan lahan untuk kuburan
baca juga:dinas perkim usulkan penambahan dana pembelian tanah kuburan
meskipun banyak orang mungkin menganggapnya sebagai mitos semata, ada cerita-cerita yang beredar tentang pengalaman mistis yang dialami oleh mereka yang melanggar larangan ini.
dalam beberapa tradisi di indonesia, terutama di bali dan jawa, kuburan dianggap sebagai tempat yang sakral dan menjadi tempat bersemayamnya roh-roh orang yang telah meninggal. 
oleh karena itu, melangkahi kuburan dianggap sebagai tindakan yang tidak menghormati arwah orang yang telah pergi. kepercayaan ini berkaitan dengan keyakinan bahwa arwah orang yang sudah meninggal bisa merasakan gangguan atau ketidakhormatan yang ditunjukkan oleh orang yang masih hidup.
di desa-desa jawa, ada sebuah cerita yang sering dibagikan oleh orang tua kepada anak-anak mereka. 
baca juga:komisi ii dprd mukomuko restui usulan dana pembebasan lahan untuk kuburan
baca juga:dinas perkim usulkan penambahan dana pembelian tanah kuburan
dikisahkan, seorang pemuda yang tanpa sengaja melangkahi kuburan di pemakaman desa merasa kesakitan yang luar biasa beberapa hari setelah kejadian itu. 
ketika ia meminta bantuan seorang dukun, dukun tersebut mengatakan bahwa kesakitan itu disebabkan oleh arwah yang merasa terganggu karena ketidakhormatan yang ditunjukkan oleh pemuda tersebut. 
setelah melakukan upacara adat untuk meminta maaf kepada arwah, barulah rasa sakit itu mereda.
selain dianggap mengganggu kedamaian arwah, melangkahi kuburan juga dipercaya dapat membawa sial atau kesialan dalam hidup. 
baca juga:komisi ii dprd mukomuko restui usulan dana pembebasan lahan untuk kuburan
baca juga:dinas perkim usulkan penambahan dana pembelian tanah kuburan
banyak orang yang meyakini bahwa tindakan ini bisa menandakan kesialan atau peristiwa buruk yang akan datang. 
ada pula yang percaya bahwa melangkahi kuburan dapat memicu datangnya konflik atau peperangan dalam kehidupan seseorang, baik itu dalam hubungan pribadi, pekerjaan, atau masalah lain yang lebih besar.
misalnya, di beberapa tempat di sumatra, ada cerita tentang seorang pedagang yang sedang berjalan pulang dari pasar dan secara tidak sengaja melangkahi sebuah kuburan. 
beberapa minggu kemudian, ia terlibat dalam perselisihan besar dengan rekan bisnisnya, yang mengakibatkan kerugian besar. 
baca juga:komisi ii dprd mukomuko restui usulan dana pembebasan lahan untuk kuburan
baca juga:dinas perkim usulkan penambahan dana pembelian tanah kuburan
masyarakat di sana percaya bahwa peristiwa tersebut merupakan akibat dari ketidakhormatan yang ditunjukkan dengan melangkahi kuburan.
dalam banyak kepercayaan di indonesia, kuburan bukan hanya dianggap sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi orang yang telah meninggal, tetapi juga sebagai gerbang yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia gaib. 
melangkahi kuburan, menurut sebagian orang, dianggap bisa mengganggu atau bahkan membuka pintu bagi makhluk halus untuk memasuki dunia manusia.
di beberapa daerah, ada mitos yang menyebutkan bahwa jika seseorang melangkahi kuburan di malam hari, ia bisa diikuti oleh roh penasaran atau makhluk halus lainnya. 
baca juga:komisi ii dprd mukomuko restui usulan dana pembebasan lahan untuk kuburan
baca juga:dinas perkim usulkan penambahan dana pembelian tanah kuburan
banyak orang yang menghindari berjalan melalui pemakaman pada malam hari dengan alasan tersebut, meskipun banyak juga yang berpendapat bahwa kepercayaan ini tidak lagi relevan di zaman modern.
mitos larangan melangkahi kuburan ini tidak hanya sekadar cerita kosong, tetapi sering kali terikat dengan sejarah dan tradisi lisan yang diwariskan dari generasi ke generasi. 
dalam budaya jawa, misalnya, ada upacara adat yang berkaitan dengan penghormatan terhadap leluhur dan makam. 
masyarakat percaya bahwa hubungan yang baik dengan roh leluhur dapat membawa keberuntungan dan kedamaian dalam hidup mereka.
sebagai contoh, di beberapa desa di yogyakarta, ada tradisi untuk mengadakan selamatan atau tahlilan di makam keluarga setelah seseorang meninggal. 
baca juga:komisi ii dprd mukomuko restui usulan dana pembebasan lahan untuk kuburan
baca juga:dinas perkim usulkan penambahan dana pembelian tanah kuburan
salah satu syarat yang sangat ditekankan dalam acara tersebut adalah agar orang-orang yang hadir tidak melangkahi kuburan yang ada di sekitar makam, karena hal tersebut diyakini dapat mengganggu proses peristirahatan arwah.
mitos larangan melangkahi kuburan tetap hidup di kalangan masyarakat meskipun telah berkembangnya zaman.
bagi banyak orang, ini bukan hanya sekadar kepercayaan gaib, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap leluhur dan alam. 
cerita-cerita yang beredar di kalangan masyarakat tentang orang-orang yang mengalami nasib buruk setelah melangkahi kuburan menambah kekuatan dari mitos ini, meskipun dalam kenyataannya bisa jadi hal itu hanyalah kebetulan atau ketidaksengajaan.
baca juga:komisi ii dprd mukomuko restui usulan dana pembebasan lahan untuk kuburan
baca juga:dinas perkim usulkan penambahan dana pembelian tanah kuburan
namun, yang jelas adalah bahwa mitos ini mengingatkan kita akan pentingnya rasa hormat terhadap orang yang telah meninggal dan terhadap alam sekitar. 
seperti banyak mitos lainnya, larangan melangkahi kuburan mengajarkan nilai-nilai yang berkaitan dengan penghormatan, kehati-hatian, dan menjaga keseimbangan hidup. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR UTARA, 18 APRIL 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan