Kebijakan Kenaikan HPP Gabah Belum Dirasakan Petani, Harga Gambah Masih Rp5.500/Kg
![](https://radarutara.bacakoran.co/upload/e3f5e292563ffb8494caf531441632bd.jpg)
Kebijakan Kenaikan HPP Gabah Belum Dirasakan Petani, Harga Gambah Masih Rp5.500/Kg-rsb.tanahbumbukab.go.id-
KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kebijakan pemerintah yang menaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah diangka Rp 6.000 menjadi Rp 6.500/Kg pada Senin 30 Desember 2024 lalu.
Belum dirasakan oleh para petani di Bengkulu Utara secara umum, khususnya petani di Desa Karya Jaya, Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS).
Sesuai data dan informasi yang berhasil dihimpun oleh Radar Utara, harga gabah yang dijual oleh para petani di Desa Karya Jaya, Kecamatan MSS, Kabupaten Bengkulu Utara saat ini hanya tembus diangka Rp 5.400 sampai Rp 5.500/Kg-nya.
Tentu, kondisi ini sangat timpang dengan kebijakan pemerintah yang belum lama ini mengemborkan penetapan HPP gabah yang sebelumnya seharga Rp 6.000/Kg menjadi Rp 6.500/Kg.
BACA JUGA:HPP Gabah Naik, Harga Beras Naik?
BACA JUGA:Bapanas Tetapkan Harga Gabah Petani Sebesar Rp6.500 Per Kg
"Kenyataannya harga gabah kami masih diharga Rp 5.400/kg sampai Rp 5.500/Kg. Yang katanya pemerintah telah menetapkan harga gabah menjadi Rp 6.500/Kg itu belum pernah kami rasakan," ujar salah seorang petani di Desa Karya Jaya, Hariyadi, Rabu, 29 Januari 2025.
Diungkapkan Hariyadi, dengan harga Rp 5.500/Kg, itu petani hanya bisa melepas keperluan atau beban operasional selama masa pengolahan tanah, tanam, perawatan hingga panen.
Bahkan jika kurang hati-hati, pendapatan yang dihasilkan oleh petani itu bisa minus untuk menutupi biaya operasional.
"Kemenangan kami sebagai petani punya beras gitu aja.
Artinya, biasa menutupi biaya operasional saja sudah bersyukur.
BACA JUGA:Harga Gabah di Mukomuko Dibawah Harga Pembelian Pemerintah
BACA JUGA:Dear Petani, Ini Sebab Harga Beli Gabah hingga Beras Di Bawah HPP
Kalau untuk mengharapkan pendapatan lebih dari hasil penjualan gabah itu sangat minim, bahkan kadang-kadang dengan harga gabah saat ini kita masih minus," bebernya.