Natal di Keluarga Barbara
Ilustrasi : NW - 2024-Erna Wiyono-
Tapi, dibalik kata-kata itu, tersimpan sebuah harapan. Harapan bahwa suatu saat, dia bisa bertemu dengan Danu lagi. Harapan bahwa suatu saat, dia bisa mengungkapkan perasaannya pada Danu. Harapan bahwa suatu saat, dia bisa mendapatkan cinta yang tak terbalas.
Tahun kedua musim gugur tiba, setelah pertemuan terakhir mereka, Barbara mendengar kabar yang mengejutkan. Danu ditinggalkan oleh istrinya. Berita itu memenuhi pikiran Barbara dengan berbagai emosi. Dia merasa sedih untuk Danu, tetapi di sisi lain, ada rasa ingin tahunya yang semakin menguat.
Suatu sore, saat Barbara sedang berjalan di taman, dia melihat Danu duduk sendiri di bangku yang sama tempat mereka biasa berbincang. Raut wajahnya terlihat lelah dan murung. Tanpa berpikir panjang, Barbara menghampirinya.
BACA JUGA:Perempuan Penggenggam Pasir
BACA JUGA:Sungai Yang Meminta Kedatangan
"Danu," sapanya lembut,
"apa kabar?"
Danu menoleh dan tersenyum tipis, meski terlihat ada kesedihan di matanya. "Barbara... aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini."
"Aku mendengar tentang perpisahan kalian. Aku benar-benar minta maaf."
Danu mengangguk, "Ya, itu menyakitkan. Namun, terkadang hidup membawa kita ke arah yang tidak terduga."
Mereka terdiam sejenak, dan Barbara merasakan betapa dalamnya luka yang dialami Danu.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Barbara penuh perhatian.
BACA JUGA:Rubik Hati Naras
BACA JUGA:SESUATU DALAM MAHKOTANYA
"Masih berusaha," jawab Danu sambil menatap jauh ke depan. "Aku harus memikirkan anakku. Dia yang paling aku khawatirkan."
