Natal di Keluarga Barbara
Ilustrasi : NW - 2024-Erna Wiyono-
Barbara merasakan hatinya bergetar mendengar pengorbanan Danu.
"Kau adalah ayah yang hebat, Danu. Dia beruntung memilikimu."
Danu tersenyum, meski senyumnya tampak kelu.
"Terima kasih, Barbara. Aku mencoba yang terbaik."
Sejak saat itu, Barbara dan Danu semakin sering bertemu. Mereka berbagi cerita, tawa, dan terkadang air mata. Barbara merasa semakin dekat dengan Danu, dan Danu tampak menemukan kembali semangatnya berkat kehadiran Barbara.
BACA JUGA:Celurit Matrah
BACA JUGA:Defisit Kebudayaan: Sastra dalam Bayangan Pasar dan Prinsip 5W-1H
Tahun keempat musim dingin, di sebuah Natal yang sunyi namun hangat, Barbara duduk sendirian di beranda rumahnya, secangkir teh hangat di tangan kanan. Ia menatap langit malam yang bertaburan bintang, mengingat kembali perjalanan hidupnya bersama Danu.
Ia tersenyum, mengingat bagaimana dulu, di tengah keputusasaan, hanya mampu berbisik, "Aku hanya ingin kau ada di hatiku," sebuah afirmasi yang lahir dari sebuah cinta yang ia anggap mustahil.
Bumi Hujan, 28 Desember 2024
(*)
Biodata Penulis :
Erna Wiyono, lahir di Bogor pada 16 Oktober, adalah seorang jurnalis, perupa, penulis, creative design program, manajer Teddy Arte Lukisan Daun & Kopi, dan penari Indonesia. Melalui artikel, karya puisi dan prosa, karya-karyanya pernah dimuat di theAsianparent community, potretmaluku.id, sinar indonesia baru, radar jember, halo jember, radar utara, jawa pos, radar kediri, sastramedia.com, korea.net, hallo.id, negerikertas.com, sastranews, elipsis, fokusmetrosulbar, fimela.com, dll
BACA JUGA:Kembali ke Laut
BACA JUGA:Ibu Sambung
