Rubik Hati Naras

Ilustrasi -NW - 12/2024-

Cerpen oleh Erna Wiyono

“Mengikuti kata hati tidak hanya membutuhkan keberanian, tetapi juga pengorbanan yang mendalam.”

Naras, seorang wanita muda yang ambisius, terjebak dalam dilema antara cinta dan harapan keluarganya. Ayahnya berusaha mendorongnya untuk membuka hati pada cinta, namun Naras lebih memilih fokus pada pendidikannya dan cita-citanya sebagai diplomat.

Ia percaya bahwa cinta tidak dapat dipaksakan, ia lebih memilih untuk mengejar impian dan prinsip hidupnya.

 Di tengah perjalanan hidupnya yang penuh tuntutan, Naras merenungkan pilihan-pilihannya. Ia teringat bagaimana ayahnya pernah menjadi pelaku seni yang penuh semangat, namun harus mengorbankan impiannya demi stabilitas keluarga. Kenangan ini semakin menguatkan tekad Naras untuk tidak mengabaikan passion-nya dalam seni.

 BACA JUGA:SESUATU DALAM MAHKOTANYA

BACA JUGA:Celurit Matrah

Naras menjalani kehidupan yang monoton sebagai istri Banawa, pria pilihan ibunya. Pernikahan mereka tidak dipenuhi cinta, hanya rasa hormat dan pengorbanan.

Hingga suatu hari, Naras bertemu Syaidid, seorang seniman muda yang penuh semangat dan idealisme. Keduanya terhubung melalui kecintaan pada seni dan alam.

 Pertemuan itu menjadi titik awal konflik batin bagi Naras. Ia merasakan ketertarikan yang kuat pada Syaidid, di saat yang sama merasa terikat dengan Banawa dan tanggung jawabnya sebagai istri.

Naras terjebak dalam kebohongan, merasa seperti burung dalam sangkar emas, terasing dalam pernikahan yang hampa.

BACA JUGA:Defisit Kebudayaan: Sastra dalam Bayangan Pasar dan Prinsip 5W-1H

BACA JUGA:Kembali ke Laut

Kehidupan sehari-hari Naras dipenuhi dengan rutinitas, berusaha mengalihkan perhatian dari perasaannya yang rumit terhadap Syaidid.

Namun, mimpi-mimpi tentang Syaidid selalu menghantuinya, semakin menguatkan perasaannya yang terpendam.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan