Estimasi Anggaran Makan Bergizi Bisa Setengah Miliar Sehari
Plt Kepala Dispendik Bengkulu Utara, Sugeng Wiyono, M.Pd,-Radar Utara/Abdurrahman Wachid-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pelaksanaan makan siang bergizi bagi pelajar, hingga kini masih menjadi perbincangan publik. Khusus soal teknis pelaksanaannya hingga anggarannya.
Radar Utara mencoba menghitung kebutuhan anggaran khusus di Kabupaten Bengkulu Utara saja, jika dikalkulasikan dengan indeks anggaran satu porsi makan senilai Rp 10.000/siswa, kebutuhan anggarannya bisa tembus setengah miliar lebih per hari.
Estimasi anggaran dengan asumsi sekali makan per harinya itu, didapat dari jumlah pelajar Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD jumlahnya sebanyak 7.631 orang, Sekolah Dasar sebanyak 30.880 pelajar dan Sekolah Menengah Pertama sebanyak 11.591 pelajar.
Gonjang-ganjing anggaran yang membersamai kick off program atas janji politik saat Pemilu 2024 itu, di daerah sudah dibarengi dengan ragam dinamika.
BACA JUGA:Anggaran 70 Triliun, Program Makan Bergizi Presiden Prabowo Bakal Libatkan BUMDes
BACA JUGA:Dapur Presisi di SDN 040 Bengkulu Utara, Dukung Program Pemerintah Makan Bergizi Gratis
Mulai dari harga telur ayam yang kini terus meningkat, begitu juga beras sampai dengan simpul-simpul sosial di masyarakat yang turut membidik pengadaan program yang awalnya bernama program makan siang gratis ini.
Konsekuensi pemerintah merogoh setidaknya Rp 800-an miliar setiap harinya dan telah ditampung kebutuhan anggaran di APBN Tahun 2025 senilai Rp 71 triliun atau selisih Rp 1 triliun ketimbang dana desa yang dialokasikan sebesar Rp 70 triliun, terus memantik respon.
Seperti diungkapkan, pegiat sosial dari Provinsi Bengkulu, Natalina Rarasmoro. Dia menilai, ketika program ini digulir dengan skema yang baik, justru akan menjadi simpul ekonomi baru yang menggerakkan sektor-sektor lainnya, ketika membasis pada desa dan kelurahan.
"Karena akan sejalan dengan program lainnya, seperti menekan angka stunting yang juga menjadi proyeksi nasional," tutur Rarasmoro di Graha Pena Radar Utara, Senin, 16 Desember 2024.
BACA JUGA:Desa Siap Berpartisipasi dalam Program Makan Bergizi Gratis melalui P2KTD
Pemikiran program strategis nasional itu dilaksanakan berbasis desa dan kelurahan, dinilai Rarasmoro, akan memberikan imbasan nyata pada UMKM di desa atau pun antar desa di wilayah kecamatan hingga antar kecamatan.
"Artinya, interkoneksi di pola ini akan lebih terjadi. Tinggal lagi, dimenej untuk di tataran teknisnya. Saya yakin, presiden akan sangat konsen dengan ini. Tapi jika kegiatannya dikelola tersendiri, tidak dimenej berbasis desa dan kelurahan, ini justru tidak menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat," ungkapnya, optimis.