Ini 4 Arah Program Transmigrasi Era Prabowo

Ini 4 Arah Program Transmigrasi Era Prabowo-Radar Utara/Benny Siswanto-

Menimpali paparan Menteri Iftitah soal arah kebijakan program ketransmigrasian kedepan, Sutrino juga menjelaskan konsep pembangunan kawasan dan ditambah lagi berbasis potensi sampai dengan pembangunan interkoneksitas juga telah dilakukan di daerah. 

Upaya yang sudah dilakukan bersamaan dukungan fiskal dari APBN pada tahun-tahun sebelumnya, Bengkulu Utara juga telah menjadi lokus program yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. 

BACA JUGA:Gandeng Tokoh Sejarah Transmigrasi, Pemdes Karang Tengah Ramah Tamah

BACA JUGA: Sonti Bakara: Transmigrasi Triger Percepatan Pembangunan

Bengkulu, kata Sutrino, diwakili oleh Bengkulu Utara masuk dalam jajaran program pembangunan dalam penetapan status Kawasan Perkotaan Baru (KPB) di Indonesia. 

Diselisik dari hilir program awal, ternyata KPB merupakan buah pengerucutan program yang sebelumnya bernama Kota Terpadu Mandiri atau KTM. 

Sutrino menjelaskan, KPB yang menempatkan kabupaten ini, adalah bagian dari 7 KPB hasil pengerucutan di Indonesia menjadi komposan dari 7 KPB yang ditetapkan di Indonesia.

Dia mengingat-ingat, pengerucutan lokus pembangunan berbasis kawasan dari ratusan daerah di Indonesia, kemudian dikerucutkan lagi menjadi sekitar puluhan hingga terakhir menjadi 7 titik secara nasional. 

BACA JUGA:Transmigrasi Baru di Bengkulu: Potensial di Enggano

BACA JUGA:Gandeng Tokoh Sejarah Transmigrasi, Pemdes Karang Tengah Ramah Tamah

Sembari mendesain rencana program dengan terus meneropong program-program di tingkat pusat, pihaknya juga mempersiapkan proposal pembangunan untuk melanjutkan pembangunan-pembangunan pada areal yang meliputi tujuh wilayah kecamatan di daerah. 

Untuk diketahui, program KPB yang di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu ini, zonanya meliputi wilayah Kecamatan Air Padang, Padang Jaya, Giri Mulya, Ketahun, Pinang Raya, Batiknau hingga Napal Putih. 

"Hasil penilaian yang dilakukan pusat, status KPB di Bengkulu Utara ini meraih predikat tertinggi yakni berdaya saing," Trino menerangkan. 

Dia mengakui, melihat areal lokus program yang telah ditetapkan oleh pusat, optimisme lanjutan dukungan anggaran pembangunan dari pusat ke daerah ini berlanjut. 

BACA JUGA: Sonti Bakara: Transmigrasi Triger Percepatan Pembangunan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan