Saat sedang bersiap. Balat dari The Kill memacu gas dan mengacak kopling. Raung piston model terbaru ia bunyikan untuk menggeretak pesaing lain. Pesaing sebelah kanannya tak hendak kalah.
Dia buka helm dan lampu motor menyorot garang dari siluet bayang di permukaan trotoar. Pria itu ternyata Anjar. Tubuhnya tegap dan jaket levis biru yang ia kenakan seakan meledakkan hati kaum hawa di sekitarnya.
Tak ayal semua sorak sorai mendukung Anjar sebagai ketua dan perwakilan geng Taurus.
Puas dengan saling gretak keduanya mulai memacu saat seorang gadis cantik mengibas kibaskan bendera balap.
Dua motor petarung bermesin turbo itu melesat lalu meliuk bagai kilat menyambar bumi. Setiap satu putaran penonton bersorai. Makin dekat lap finish, sorak sorai kian menggila. Setelah pertarungan yang begitu sengit akhirnya Balat menjadi juaranya.
BACA JUGA:Merokok Dapat Menyebabkan Kulit Cepat Keriput? Simak Penjelasannya
BACA JUGA:Temukan Berbagai Khasiat Mengkonsumsi Undur-undur Untuk Kesehatan Tubuh
Balat dengan mata belong memutari sekitar dengan pandangnya. Mana Dago, pikirnya.
Kemenangan ini telah selayaknya memperoleh pengakuan. Usai bergumul dengan puluhan orang dan berdesak desakan akhirnya Balat tak bertemu Dago.
Ah sudahlah. Tak berpikir panjang, Balat dan kelompoknya segera memutuskan menggunakan uang taruhan dari hasil balapan untuk membeli miras dan garam inggris yang akan membuat mereka oleng.
"Apa aku membuatmu, takut? Jika iya aku minta maaf" Kata Dago yang hanya memperhatikan bagian belakang Mira. Di sini, di entah tempat macam apa. Yang jelas bagi Mira, tempat ini terlalu asing.
Di balik jendela kamar yang sekarang Mira tatap hanya gerumulan tanaman liar bercampur semak belukar.
"Aku belikan kau makan malam. Ku taruh di meja ini"
BACA JUGA:Situs Megalitikum di Sulawesi Tengah: Warisan Peradaban Pra-Aksara