BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Meskipun siang hari, arena Festival Tabut yang dipusatkan di lapangan merdeka tetap ramai dikunjungi masyarakat.
Kedatangan masyarakat yang rata-rata datang dari Kota Bengkulu, untuk melihat stand pameran dan juga stand para pedagang yang berjualan di seputar arena Festival Tabut digelar.
Warga Kota Bengkulu, Putra Julian mengatakan, kedatangannya bersama keluarga, sengaja untuk berkeliling melihat stand pameran dan pedagang yang berjualan.
"Kami tidak menyangka, pada siang hari tetap ramai dikunjungi masyarakat. Memang mayoritas pengunjung, kebanyakan melihat-lihat dagangan para pedagang," ungkap Putra.
BACA JUGA:Festival Tabut, 106 Personil Gabungan Dikerahkan
BACA JUGA:Edi Kasman Mundur, Eka Diana Resmi Jabat Plt Kepala Dinsos Mukomuko
Kalau malam hari, lanjut Putra, kemungkinan besar lebih ramai lagi, karena siang hari saja sudah cukup ramai. Buktinya, untuk mencari parkiran saja sudah susah.
"Momentum Festival Tabut selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Bukan hanya karena kemeriahannya, tetapi juga karena ramainya pada arena Festival Tabut tersebut," kata Putra, Senin 08 Juli 2024.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Raharjo Sudiro, S.Sos mengatakan, melihat antusiasme yang terus meningkat, diharapkan Festival Tabut dapat terus diselenggarakan dengan lebih baik setiap tahunnya.
"Tentu pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan dukungan yang lebih besar dalam penyelenggaraan acara ini, baik dari segi pendanaan maupun promosi," ujar pria yang akrab disapa Jojo ini.
BACA JUGA:Pencuri Ini Nekad C*b*li Korban, Tertunduk di Tangan Team Singa Jaya Polsek
BACA JUGA:Wan Sui Diundang Perindo, Ada Apa?
Ia menambahkan, Festival Tabut adalah aset budaya yang sangat berharga. Tentunya, semakin dikenal di tingkat nasional maupun internasional maka semakin baik pula.
"Dengan begitu, kita bisa menjaga dan melestarikan warisan budaya ini agar tidak hilang ditelan zaman yang sejauh ini terus berkembang pesat," tutur Jojo.
Lebih lanjut Jojo menyampaikan, Festival Tabut memang bukan sekadar perayaan, tetapi sebuah perwujudan dari kecintaan masyarakat Bengkulu terhadap tradisi dan sejarah.