Kelapa harganya pun sudah mahal. Selain mahal, keberadaannya di kampung-kampung juga kian langka. Tidak hanya dihadapkan dengan pepohonan yang sudah tua, sekaligus menjadi pertanda umur suatu wilayah.
BACA JUGA:Sampaikan Pandangan Umum, Fraksi PDIP DPRD BU Minta Pemerintah Mudahkan Perizinan Berusaha
Batang kelapa yang tinggi menjulang, menghadapkan risiko mereka yang nekat memanennya. Maka tak jarang, batang-batang yang kian menjulang ini ditebang.
Persoalannya, aksi penebangan batang kelapa ini tidak diimbangi dengan aksi menanam kembali. Tak pelak, kebutuhan kelapa yang terbilang tak pernah surut di dalam negeri, bahkan menjadi salah satu komposan produk ekspor ini, dihadapkan dengan hukum eknomi. Kian langka, kian mahal.
"Satu butir kelapa parut, harganya sudah tembus 7 ribu," ungkap Hartiyah, 50 tahun, seorang ibu rumah tangga.
Saya pikir, ini akan terus naik harganya Karena keberadannya juga sudah langka. Dia menceritakan, masa lampau butir-butir kelapa, cukup melongok ke belakang rumah, sudah nampak tergelatak di atas tanah pekarangan.
BACA JUGA:Pemdes Selubuk Salurkan BLT DD dan Sertifikasi Pembangunan Fisik TA 2024
BACA JUGA: Pelepasan dan Wisuda Tahfiz Bukti Nyata Membangun Pendidikan yang Kreatif dan Berkarakter Islami
Itu tandanya, kata dia, kelapanya yang sudah tua. Santannya, jelas dia, sudah kental dan tidak hanya untuk sayur. Tapi juga untuk bahan baku membuat minyak goreng.
"Nanti ada gelendo. Ini bisa juga untuk campuran bumbu saat masak," bebernya.
Gelendo adalah sisa atau ampas yang dihasilkan dari santan yang menggumpal, saat diproses dengan cara dipanaskan sebelum kemudian muncullah lapisan minyak di bagian paling atas.
Lapisan paling atas itulah yang menjadi minyak. Ada juga lapisan di bawahnya, merupakan kandungan air yang bersamaan dengan santan.
BACA JUGA:Sebelum Ngekos, Kalian Wajib Tau Apa-apa Saja yang Harus Dipersiapkan
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Mayjen TNI (Purn) Musannif Ryacudu, Jendral Religius Dari Sebuah Kampung Kecil
Setelah membuang airnya, masih ada lagi ampas berwana coklat kehitaman yang masih dapat diperas, biasanya menggunakan saringan dari kain bersih, untuk mengeluarkan kandungan minyak di dalamnya.