Banner Dempo - kenedi

Mengenal Lebih Dekat Mayjen TNI (Purn) Musannif Ryacudu, Jendral Religius Dari Sebuah Kampung Kecil

Mengenal Lebih Dekat Mayjen TNI (Purn) Musannif Ryacudu, Jendral Religius Dari Sebuah Kampung Kecil-Net-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Ketika mendengar atau membaca nama Ryacudu, pikiran kita akan langsung tertuju pada satu nama populer yaitu Ryamizard Ryacudu, mantan Menteri Pertahanan Kabinet Kerja 2014-2019.

Musannif Ryacudu adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang purna tugas pada Tahun 1975 dan merupakan ayahanda dari Jendral TNI (Purn) Dr (H.C) Ryamizard Ryacudu Gelar Sutan Tuan Kaca Marga.

Jendral bintang dua ini, mulai mengenal dunia militer sejak mengikuti pendidikan Gyu Gun Kanbu Tahun 1942-1943 pada era pendudukan Jepang. 

Selanjutnya, pasca kemerdekaan Tahun 1945 tergabung dalam Badan Keamanan Rakyat yang merupakan cikal bakal Tentara Nasional Indonesia.

BACA JUGA:Heboh...Pondok Dirusak Malam Hari, Kelompok Warga Vs Oknum Satpam Bersitegang

BACA JUGA:Resmi, Ratusan Kades di Bengkulu Utara Bakal Menjabat 8 Tahun

Sejak kecil, Musannif Ryacudu dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, religius, jujur dan dikenal memiliki ketegasan dalam menentukan sikap. 

Hal itu sesuai dengan latar belakang keluarga H Ratu Ahmad Ilyas Gelar Pangeran Kaca Marga, orang tua Musannif Ryacudu, yang merupakan tokoh agama sekaligus sebagai pemuka adat yakni Punyimbang Marga Buay Bahuga.

Sikap tegas, religius dan dan berkharisma yang melekat pada pribadi Musannif Ryacudu, menjadikan sosoknya sebagai orang yang berwibawa, terlebih setelah mengabdi pada dunia militer.

Dari penuturan beberapa kerabat yang menjadi saksi hidup, wibawa itu bisa membuat orang menunduk, tak berani bertatapan pandang saat sedang berbincang bersama.

BACA JUGA:Pasca Lahirnya DBH Sawit, MinyakKita Langka, Harganya Bakal Dikerek Pemerintah jadi Rp 15.500?

BACA JUGA:Uji Coba Seminggu 4 Hari Kerja, Didasari Tingkat Stres Kalangan Pekerja

Terlahir dari keluarga yang taat beragama, juga membetuk kedisiplinan yang kuat dalam menjalankan ibadah. 

Kedisiplinan itu semakin menebal dengan kerasnya tempaan militer Gyuugun yang dibuat Jepang untuk melawan pasukan Sekutu, termasuk melawan Belanda.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan