MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Gelombang laut tinggi disertai angin kencang yang terjadi sejak seminggu lalu.
Mengakibatkan sebagian nelayan di Kabupaten Mukomuko, memilih berhenti melaut.
Akibatnya, produksi ikan laut atau ikan tangkap di Kabupaten Mukomuko berkurang secara drastis dari hari biasanya.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto, SP, M.Si mengatakan.
BACA JUGA:Dukung Ekonomi Kreatif dan Cegah Stunting, Dinas Perikanan Ajak Masyarakat Gemar Makan Ikan
BACA JUGA:Dinas Perikanan Targetkan Produksi Ikan Laut 22.000 Ton
Terjadinya gelombang laut tinggi disertai angin kencang, menjadi penyebab utama dari penurunan produksi ikan tangkap di daerah ini.
"Dengan kondisi itu, membuat banyak nelayan enggan melaut. Karena nelayan khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya.
Selama cuaca ekstrem yang mengakibatkan musim paceklik bagi masyarakat nelayan.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko, hingga sekarang belum bisa berbuat banyak.
BACA JUGA:Ngeri,! Kabarnya Dinas Perikanan Bakal Dapat Kado Dari Jaksa
BACA JUGA:Dinas Perikanan Remajakan Induk Ikan di BBI
Semisal memberikan bantuan pangan kepada nelayan, termasuk pemberian jaket pelampung dan program penguatan dalam menghadapi paceklik selama terjadinya cuaca ekstrem.
Ikan juga menerangkan, selama cuaca ekstrem maka sebagian nelayan di daerah ini ada yang bekerja serabutan, dan ada juga yang memanfaatkan waktu mereka untuk memperbaiki alat tangkap.
"Itu yang mereka lakukan selama cuaca ekstrem. Tapi ada juga sebagian diantara nelayan yang nekat melaut. Karena itu mata pencarian mereka," jelasnya.