5 Ribu Orang di Pulau Terluar Terancam Krisis Pangan dan Energi, Butuh 33 Ton Beras Untuk Enggano

Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, SE., M.AP.-Radar Utara / Abdurrahman Wachid-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kasus pendangkalan alur dermaga Pulau Baai Bengkulu yang tak mampu dikendalikan Pelindo Regional II Bengkulu, kian berimbas luas dan nyata.
Sebanyak 5 ribu orang yang berada di salah satu Pulau Terluar Indonesia di daerah ini, terancam terisolir dan mengalami krisis pangan dan energi, lantaran moda transportasi utama dari dan menuju pulau, sudah 3 pekan tak menyandar pada 2 dermaga yang ada di Desa Malakoni dan Kahyapu.
Kondisi ini menyebabkan, distribusi kebutuhan pangan dan energi serta kegiatan ekonomi di kawasan itu nyaris lumpuh total. Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata,SE,MAP, turut melobi Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, untuk menambah kebutuhan pengiriman pasokan pangan menggunakan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Pulau Enggano, merupakan satu dari 19 kecamatan di wilayah administratif Kabupaten Bengkulu Utara. Jarak Bengkulu ke Pulau Enggano, lebih kurang 90 mil laut atau sekitar 156 km, ketika diambil garis lurus.
BACA JUGA:Distribusikan Bansos Kebakaran ke Pulau Enggano, Begini Pesan Wabup Sumarno
BACA JUGA:Masyarakat Enggano Murka, Pelindo Apa Kabar?
Menariknya, meski masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Bengkulu Utara yang memiliki jarak 236 km atau lebih kurang 160 mil laut. Pulau Enggano, justru lebih dekat dengan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan yakni sekitar 96 km atau sekitar 60 mil laut.
"Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara 1.000 kg, belum dapat memenuhi kebutuhan warga Enggano. Kami mohon bantuan beras CPP dengan proyeksi kebutuhan selama satu bulan sebanyak 32.700 kg," kata Bupati Arie, sebagaimana dikutip dari suratnya kepada Gubernur Bengkulu, 11 April 2025, tentang Permohonan Bantuan Beras CPP Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk Kecamatan Enggano.
Kondisi darurat Enggano, Pemda Bengkulu Utara akhirnya merogoh anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) Tahun Anggaran (TA) 2025 yang dianggarkan APBD totalnya sebesar Rp 3 miliar.
Adapun kebutuhan beras sebanyak 32,7 ton untuk kebutuhan satu bulan, dijabarkan Pemda Bengkulu Utara dari jumlah penduduk saat ini sebanyak 4.360 jiwa dengan asumsi kebutuhan perorang per hari sebanyak 250 gram selama 30 hari.
BACA JUGA:Wabup Serahkan Bantuan Korban Kebakaran Enggano
BACA JUGA:Pulau Enggano Tak Ada Damkar! Minim Damkar dan Personel di Daerah
"Benar, berdasarkan rapat yang dipimpin oleh Sekda, penanganan darurat di Enggano menggunakan BTT," ujar Plt Asisten 1, Bari Oktari, SSTP, Sabtu, 12 April 2025.
Dalam warta sebelumnya, skenario daerah mendistribusikan pasokan pangan ke Enggano, menggunakan kapal nelayan di bawah manajemen Langlang Buana, Bengkulu. Rencananya, daerah yang memberikan subsidi untuk keberangkatan kapal nelayan yang bakal membelah samudera lepas itu, dengan kapasitas 20 ton.