MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kasus demam berdarah (DBD) di Kabupaten Mukomuko, sempat melonjak hingga mencapai 300 lebih.
Terjadi pada periode Januari hingga Mei 2024. Bahkan pemerintah daerah kabupaten Mukomuko, sempat mengeluarkan status kejadian luar biasa (KLB) terhadap kasus demam berdarah.
Pasca dikeluarkanya status KLB, pemerintah kabupaten, kecamatan, desa dan masyarakat kompak melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) demam berdarah.
"Masyarakat kompak gotong royong membersihkan lingkungan mereka masing-masing. Dan Alhamdulillah, setelah kita gerakkan PSN secara bersama-sama. Kasus DBD di Kabupaten Mukomuko sekarang ini sudah turun drastis," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM ketika dikonfirmasi Kamis, 16 Mei 2024.
BACA JUGA:Tempo 6 Bulan KPU Dan Bawaslu Dapat Kucuran Dana Rp13 Miliar
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Siapkan Dana BTT Rp2 Miliar
Menurut Bustam, untuk memberantas wabah DBD yang setiap saat mengancam masyarakat.
Hanya dengan PSN. Karena tidak ada celah lagi untuk berkembang biak nyamuk DBD. Lain halnya dengan fogging, sifatnya hanya untuk membunuh induk nyamuk DBD.
Sedangkan jentik nyamuk yang bersarang dan berkembang biak di air, tidak mati dengan upaya pengasapan ini.
Tidak hanya itu, Bustam juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada. Dengan cara tetap membiasakan hidup bersih baik di dalam maupun lingkungan rumah meski kasus DBD sekarang sudah mulai turun.
BACA JUGA:Jumat Besok Pejabat 4 OPD Dipanggil Jaksa, Pejabat Lain Tunggu Giliran
BACA JUGA:Usia Pensiun PPPK Antara 58-65 Tahun
"Karena penanganan wabah demam berdarah ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja.
Tetapi adanya keterlibatan seluruh lapisan masyarakat. Itu sebabnya, saya minta tolong seluruh masyarakat harus tetap menjaga kebersihan," ingatnya.
Sekian itu, pihaknya juga berharap supaya pemerintah kecamatan hingga desa juga harus mendorong masyarakat untuk menjaga lingkungan agar dijauhkan dari ancaman penyakit demam berdarah.