RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Ribuan penonton memadati Utilita Arena, sebuah gedung serbaguna modern di Kota Birmingham, Inggris.
Hari itu sedang digelar babak final kejuaraan bulu tangkis paling bergengsi dan tertua di dunia, All England 2024.
Ada 16 pebulu tangkis tampil di lima nomor final. Tahun 2024 menjadi edisi ke-114 kalinya kejuaraan ini digelar sejak pertama diadakan pada 1899 atau tepat 125 tahun silam.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memasukkan All England bersama Indonesia Open, China Open, dan Malaysia Open sebagai empat turnamen dengan kategori Super 1000 atau tertinggi di antara rangkaian turnamen bulu tangkis dunia yang digelar sepanjang tahun.
BACA JUGA:MK akan Rampungkan Perkara PHPU dalam 14 Hari Kerja
BACA JUGA:Haji Ramah Lansia, Kemenag Tawarkan Moderasi Manasik
Turnamen-turnamen ini hanya kalah oleh Olimpiade yang berkategori Super 1500.
Itulah alasan utama para penggemar bulu tangkis ini rela menembus udara dingin bersuhu 9 derajat Celcius demi memenuhi Utilita Arena yang berkapasitas 11.000 orang guna menyaksikan atlet pujaan mereka berlaga.
Salah satu nomor final yang digelar adalah tunggal putra di mana dua pebulu tangkis terbaik Indonesia tampil.
Keduanya adalah Leonardus Jonatan Christie melawan sahabatnya sendiri, Anthony Sinisuka Ginting.
BACA JUGA:Hadiah Total 300 Juta, di Kompetisi Jurnalistik Kementerian Perhubungan
BACA JUGA:TNI-AD Buka Pendaftaran Prajurit Tamtama 2024
Jonatan menembus final dengan predikat pemain nonunggulan dan Anthony merupakan unggulan kelima.
Inilah untuk pertama kalinya sejak 30 tahun lalu, Indonesia mampu meloloskan wakilnya ke babak final tunggal putra.
Hebatnya lagi, Jojo, sapaan Jonatan, dan Sugeng, panggilan para pengemar Anthony, mampu menciptakan laga sesama pemain dari satu negara.