Banner Dempo - kenedi

Proyeksi Ekonomi Indonesia Tahun Ini Tetap Solid

Petugas mamantau kapal peti kemas yang akan bersandar di Terminal Peti Kemas Internasional Belawan Kota Medan, Sumatra Utara. Tantangan tumbuhnya ekonomi Indonesia 2025 masih berasal dari global, misalnya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. --

RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Hajatan demokrasi baru saja usai. Kini masyarakat kembali ke aktivitas semula.

Demikian juga dengan bangsa ini dan semua pemangku kepentingan di dalamnya. Mereka memiliki kewajiban bersama untuk membangun negeri.

Pasalnya, masih banyak program-program yang menjadi prioritas nasional yang perlu dilanjutkan. Sejumlah program prioritas membutuhkan aksi dan kolaborasi anak bangsa mengawal visi dan cita-cita Indonesia ke depan.

Kapal besar bernama Indonesia harus terus berlayar menuju Indonesia Emas 2045. Namun, sejumlah riak ombak siap mengadang. Lingkungan geopolitik masih dilanda ketidakpastian.

BACA JUGA: Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan

BACA JUGA: Ekonomi dan Keuangan Syariah Semakin Maju dan Berkelanjutan

Selain itu, tekanan inflasi dan suku bunga global, serta proteksionisme yang menurunkan ekspor juga menjadi sejumlah risiko yang perlu dicermati dan diwaspadai.

Dalam konteks global, pertumbuhan perekonomian diperkirakan stagnan, moderasi inflasi berlanjut. World Bank dan IMF memperkirakan pertumbuhan global masing-masing sebesar 2,4 persen dan 3,1 persen  untuk 2024 serta 2,7 persen  dan 3,2 persen untuk 2025.

Sementara itu, dalam konteks Indonesia, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Andry Asmoro memperkirakan ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh hingga 5,15 persen pada 2025. Andry mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan untuk tahun ini yang sebesar 5,06 persen.

“Proyeksinya seharusnya lebih tinggi pada kisaran 5,05--5,15 persen,” katanya, Selasa (5/3/2024).

BACA JUGA: Dana Pembiayaan Perumahan bagi Masyarakat Bertambah

BACA JUGA: 17 Titik Sumber Hidrogen di Indonesia dan Prospeknya

Andry menjelaskan tantangan pada 2025 masih berasal dari global, misalnya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, pelambatan ekonomi Tiongkok, hingga penurunan harga komoditas di pasar global. Selain itu, risiko yang masih membayangi yaitu masih tingginya suku bunga acuan global jika laju inflasi dunia belum turun ke level yang rendah.

Dari gambaran di atas, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso masih mengusung optimisme terhadap proyeksi 2024 yang solid dan 2025 yang lebih baik. Pemerintah optimis pada 2024 Indonesia akan tumbuh lebih tinggi yakni di angka 5,2 persen, kemudian pada 2025 diproyeksikan mencapai kisaran 5,3--5,6 persen.

Tag
Share