RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kawasan industri bukan hanya soal infrastruktur, melainkan tentang membangun mimpi besar Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia.
Target besar itu terang benderang disampaikan Presiden Prabowo di awal kepemerintahannya.
Yakni,pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam lima tahun ke depan.
Satu patokan angka yang terhitung ambisius, mengingat situasi dan kondisi persaingan ekonomi global yang semakin ketat, serta kurang kondusif.
BACA JUGA:Digitalisasi Dorong Ekonomi Inklusif Usaha ‘Wong Cilik’
BACA JUGA: Menggali Potensi Ekspor Pinang ke Bangladesh sebagai Solusi Ekonomi di Tengah Krisis Global
Meski berat, jajaran para menteri dari Presiden Prabowo pantang mundur.
Khususnya jajaran menteri sektor perekonomian, mereka ramai-ramai menyatakan rasa optimistis.
Sejumlah strategi untuk mencapai sasaran itupun disorongkan, sembari menginventarisasi aset yang memungkinkan menjadi pendorong pertumbuhan.
Sebagaimana diungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, “Kita melihat potensi besar yang dimiliki Indonesia dengan sumber daya alam yang melimpah, sektor industri manufaktur yang semakin berkembang, serta inovasi dalam teknologi yang terus mendorong perubahan.”
BACA JUGA:Target Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi Bisa Melesat Hingga 10% dalam 3 Tahun Mendatang
BACA JUGA:Akankah Perkembangan Ekonomi Digital Tumbangkan UMKM? Lalu Bagaimana Solusinya?
Hal itu didampaikan Agus pada Rapat Kerja Dukungan Proyek Strategis Nasional dalam Rangka Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dan Sektor Industri di Jakarta.
Peran Kawasan Industri
Dalam misi Asta Cita khususnya pada butir kelima, Presiden Prabowo telah mencanangkan untuk melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.