Gemilang di Triwulan III-2024
Badan Pusat Statistik (BPS) memcatat pertumbuhan pada triwulan III-2024 sektor IKFT berhasil melesat 4,2 persen secara kumulatif. Dipengaruhi oleh bersinarnya industri tekstil di akhir tahun. -ANTARA FOTO/ Ahmad Subaidi-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Saat langkah kaki Anda menelusuri pasar tekstil, semisal di Tanah Abang, Jakarta, bayangkan bahwa Anda tengah menyentuh salah satu sektor yang menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia!
Itulah sektor yang terus tumbuh secara efektif dalam beberapa tahun terakhir. Sektor yang dimaksud adalah industri kimia, farmasi, dan tekstil (IKFT).
Sebagaimana data terbaru yang disodorkan Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan III-2024 sektor IKFT berhasil melesat dengan pertumbuhan 4,2 persen secara kumulatif.
Angka ini adalah cerminan kekuatan sektor yang tetap berdiri teguh di tengah badai tantangan global.
BACA JUGA:Waktunya Cerita Sukses Mesin Baru Pendorong Ekonomi Indonesia
BACA JUGA:Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Merujuk penjelasan Plt Direktur Jenderal IKFT Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Reni Yanita dalam sebuah konferensi bertajuk “Outlook Sektor Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Tahun 2025” di Yogyakarta, disebutkan bahwa sektor IKFT memberikan kontribusi sebesar 22,46 persen terhadap industri pengolahan nonmigas dan 3,87 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
Pernyataan Reni mempertegas peran sektor IKFT sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Yang lebih menarik untuk dicermati adalah adanya lonjakan subsektor kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, yang mencatat pertumbuhan spektakuler sebesar 10,15 persen di triwulan III-2024.
Padahal, di triwulan sebelumnya, sektor ini hanya tumbuh 1,93 persen. Seolah berlari mengejar ketertinggalan, industri ini menjadi simbol optimisme di tengah tantangan ekonomi global.
Subsektor lainnya yang juga mencatatkan pertumbuhan positif, yakni industri tekstil dan pakaian jadi yang tumbuh sebesar 7,43 persen pada triwulan III-2024 (YoY).
BACA JUGA:Digitalisasi Dorong Ekonomi Inklusif Usaha ‘Wong Cilik’
BACA JUGA: Menggali Potensi Ekspor Pinang ke Bangladesh sebagai Solusi Ekonomi di Tengah Krisis Global
Meningkat dibandingkan periode triwulan I-2024 (2,64 persen), triwulan II-2024 (-0,03 persen), dan triwulan III-2023 (-2,96 persen).
Selanjutnya, industri karet, barang dari karet dan plastik, juga mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 3,46 persen pada triwulan III-2024.