RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kondisi perekonomian global saat ini sedang menghadapi tantangan besar, mulai dari ketidakpastian akibat ketegangan geopolitik hingga risiko perlambatan ekonomi yang kian nyata.
Memanasnya situasi di Timur Tengah, khususnya antara Israel dan Iran, serta dinamika pemilihan Presiden Amerika Serikat menjadi sorotan yang berpotensi menambah tekanan terhadap ekonomi global.
Namun di tengah gejolak tersebut, Indonesia tetap berhasil mencatatkan capaian positif dalam hal investasi, terutama di sektor manufaktur.
Menurut laporan terbaru dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi pada kuartal III-2024 mencapai Rp431,48 triliun.
BACA JUGA:Mendorong Kinerja Industri Manufaktur Ekspansif, Ekonomi Stabil
BACA JUGA:Optimalkan Belanja Pemerintah, Kunci Pemulihan Industri Manufaktur Nasional
Angka itu mencerminkan pertumbuhan tahunan sebesar 15,24 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Dalam catatan tersebut, sektor manufaktur berperan signifikan dengan kontribusi sebesar Rp178,7 triliun, atau 41,4 persen dari total investasi pada periode ini.
Manufaktur tetap menjadi andalan dalam menarik investasi di Indonesia. Pada kuartal III-2024, investasi sektor ini tumbuh 9,16 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya menjadi penyumbang terbesar dengan nilai investasi mencapai Rp55,87 triliun atau sekitar 12,95 persen dari total investasi di sektor manufaktur.
BACA JUGA:Jurus Tingkatkan Kandungan Lokal Manufaktur Nasional
BACA JUGA:Kinerja Terbaik Industri Manufaktur selama 2,5 Tahun
Selain itu, sektor pertambangan turut menyumbang dengan nilai Rp44,64 triliun atau 10,34 persen, diikuti oleh industri kimia dan farmasi yang mencapai Rp31,6 triliun atau 7,33 persen, serta industri makanan dengan kontribusi Rp31,30 triliun atau 7,26 persen.
Dari segi penanaman modal asing (PMA), sektor manufaktur juga menjadi primadona. Investasi asing di sektor ini pada kuartal III-2024 tercatat mencapai Rp232,65 triliun, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 15,92 persen.
Investasi terbesar berasal dari sektor industri logam dasar dan peralatan logam, dengan penanaman modal sebesar USD3,03 miliar, setara dengan 19,6 persen dari total PMA di Indonesia. Selain itu, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi mencatatkan investasi asing sebesar USD2,02 miliar atau 13,03 persen dari total PMA.