Mendongkrak Kinerja Investasi Manufaktur Tetap Moncer

Jumat 25 Oct 2024 - 21:13 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Ependi

Di urutan selanjutnya adalah sektor pertambangan (USD1,56 miliar), industri kimia dan farmasi (USD1,3 miliar), dan industri makanan (USD0,92 miliar).

BACA JUGA: PMI Manufaktur Indonesia Konsisten Ekspansi 31 Bulan Berturut-turut

BACA JUGA: Permintaan Domestik Topang Sektor Manufaktur Indonesia

Kontraksi PMI

Meskipun sektor manufaktur terus menunjukkan kinerja positif, Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur Indonesia mengalami kontraksi dalam beberapa bulan terakhir. Pada September 2024, PMI tercatat di level 49,2.

Itu menunjukkan adanya penurunan aktivitas produksi di sektor ini. Namun, tren investasi yang terus meningkat menunjukkan bahwa Indonesia tetap menjadi tujuan yang menarik bagi investor, baik lokal maupun asing.

Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro menilai bahwa Bank Indonesia (BI) telah mengambil langkah tepat dengan mempertahankan suku bunga BI Rate pada level 6 persen.

BACA JUGA:Investasi di Sektor Manufaktur Terus Naik

BACA JUGA: Ini Capaian Pertumbuhan Industri Manufaktur Indonesia

Kebijakan itu diambil untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, terutama menjelang pergantian presiden dari Joko Widodo ke Prabowo.

Sepanjang Oktober 2024, rupiah mengalami depresiasi sebesar 2,82 persen, yang sebagian besar dipicu oleh eskalasi geopolitik global. Ke depan, tantangan juga bakal dihadapi Bank Indonesia dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada November 2024.

Selain itu, hasil pemilihan Presiden AS dan ketegangan antara Israel dan Iran juga akan menjadi faktor yang mempengaruhi kebijakan moneter di Indonesia.

Di tengah ketidakpastian global itulah, pertumbuhan investasi Indonesia berlangsung signifikan, terutama di sektor manufaktur.

BACA JUGA:Investasi di Sektor Manufaktur Terus Naik

BACA JUGA:Triwulan III, Sektor Manufaktur Tumbuh Lampaui Pertumbuhan Ekonomi

Realisasi investasi yang tumbuh positif menunjukkan iklim investasi di dalam negeri semakin baik. Harapannya, kebijakan ekonomi ke depan di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto akan senantiasa berpegang para prinsip kehati-hatian dan terukur. Itu diyakini dapat menjadi kunci untuk melesatkan pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan ekonomi global yang semakin kompleks. (**)

 

Kategori :