RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045, Kementerian Kesehatan meluncurkan Transformasi Sistem Kesehatan, di mana salah satu pilarnya adalah Transformasi Layanan Kesehatan Primer.
Layanan ini bertujuan memperkuat upaya pencegahan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui pendekatan promotif dan preventif, bukan hanya berfokus pada pengobatan penyakit.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa layanan kesehatan primer, yang paling dekat dengan masyarakat, kini berfokus pada Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP).
ILP memperkuat pelayanan berbasis siklus hidup dan memastikan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
BACA JUGA:Layanan Kesehatan Gratis Untuk Masyarakat Bengkulu
BACA JUGA:Layanan Kesehatan Gratis Untuk Masyarakat Bengkulu
Dalam sambutannya pada acara Pemberian Penghargaan Puskesmas dan Launching Pedoman Kerja Puskesmas pada Jumat (18/10/2024), Budi mengatakan bahwa pedoman kerja Puskesmas yang lama perlu diperbaharui karena fokusnya terlalu kuratif.
"Pedoman ini perlu direvitalisasi agar lebih fokus pada pendekatan promotif-preventif yang sudah seharusnya dilakukan di layanan kesehatan primer," ujar Budi.
Pedoman kerja yang sebelumnya disusun pada 1974 disesuaikan dengan kondisi demografi Indonesia saat itu, ketika status demografi masih muda.
BACA JUGA:Pelayanan Kesehatan Tetap Buka Selama Libur Nataru
Namun, pada 2024, Indonesia menghadapi perubahan demografi dengan populasi lansia yang semakin meningkat.
Oleh karena itu, pedoman baru ini harus menyesuaikan dengan perubahan profil demografi dan epidemiologi.
Pedoman Kerja Puskesmas yang baru mencakup lima klaster utama:
BACA JUGA: Selama Lebaran Idul Fitri, Pelayanan Kesehatan Tetap Buka