RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Tahapan Pilkada salah satunya debat kandidat, harus mencerminkan semangat partisipatif.
Dengan artian, pelaksanaannya dapat menjadi episentrum ekonomi masyarakat di daerah.
Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi yang digelar KPU Bengkulu Utara bersama dengan stakeholder terkait, dalam persiapan pelaksanaan debat kandidat.
Politisi yang juga anggota DPRD Bengkulu Utara dari Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, Selamun, menilai KPUD perlu memiliki pertimbangan dalam menggeliatkan ekonomi masyarakat di daerah, dalam pelaksanaan tahapan-tahapan Pilkada.
BACA JUGA:Ini Format Surat Suara Pilkada Calon Tunggal
BACA JUGA:Hibah Pilkada Ditambah, Jadinya Segini
Maka menurut dia, perhelatan debat kandidat yang notabene menyedot anggaran yang tidak sedikit itu, harus memiliki imbasan bagi masyarakat dan juga daerah.
Perlu diketahui, Pemda Bengkulu Utara sendiri mengalokasikan anggaran kepada KPU dan Bawaslu, totalnya Rp 39 miliar.
Menurut Selamun, dalam penyerapannya harus memiliki semangat moril atau feedback kepada daerah.
"Salah satunya, jangan dilaksanakan di luar kabupaten. Jika tahapan debat misalnya digelar di luar kabupaten, maka perputaran ekonomi yang terjadi tentunya di luar sana.
BACA JUGA:Bawaslu Minta Laporkan Jika Ada Pelanggaran Pilkada 2024
BACA JUGA:DAW PPITTNI, Do'akan Pilkada Lahirkan Pemimpin yang Baik
Bukan di daerah. Apalagi masyarakat," cetus Selamun, merespon paparan dalam slide materi di acara rakor, Senin, 14 Oktober 2024.
Politisi incumbent yang kembali duduk sebagai legislator di daerah ini menegaskan, manakala event-event besar dilaksanakan KPUD di daerah, sudah pasti akan memberikan imbasan kepada masyarakat, mulai dari pedagang, parkir hingga PAD yang juga diterima daerah.
"Konsep partisipatif ini, harus dijelmakan secara konkret. Pedagang bisa jualan, orang bisa nonton nobar di warung.