Menteri PANRB Ajak Rektor PTN di Jatim Kolaborasi Kawal Reformasi Birokrasi
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas dalam kegiatan Rapat kerja Paguyuban Rektor PTN Jawa Timur Tahun 2024, di UPN Veteran Jawa Timur.- Humas PANRB-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengajak para Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di wilayah Jawa Timur untuk bersama-sama mengawal birokrasi.
Hal tersebut disampaikan saat membuka kegiatan Rapat kerja Paguyuban Rektor PTN Jawa Timur Tahun 2024, di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur pada Senin (2/9/2024).
“Kini saatnya berkolaborasi dalam membangun inovasi, bukan bekerja sendiri-sendiri. Tidak ada satu aktor pun yang dapat mencapai tujuan tanpa kontribusi dari aktor lain.
Maka dari itu, peran akademisi, rektor, dan pegiat pendidikan sangat penting untuk turut mengawal birokrasi,” kata Anas dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik.
BACA JUGA:Seleksi CASN 2024 Ditunda Usai Pilkada. Jawaban PANRB Buat Sumringah Pegawai Non ASN Se Indonesia
BACA JUGA:Dewan Ingatkan Psikologi Birokrasi
Menteri PANRB itu menuturkan bahwa pihaknya memerlukan kolaborasi aktif dari berbagai stakeholder, termasuk akademisi dalam memperkuat kebijakan reformasi birokrasi menggunakan data dan analisa akademik (evidence-based policy).
Anas menyebut bahwa perlu adanya tokoh pendidikan sebagai agent of change yang menjembatani program prioritas pembangunan dengan masyarakat sekaligus mencetak sumber daya manusia yang unggul.
Oleh karenanya jajaran akademisi dalam hal ini PTN se-Jawa Timur dapat terus melahirkan terobosan yang bisa memberikan dampak bagi masyarakat.
Kemudian kampus dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan lebih banyak pihak untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
BACA JUGA:Menuju Ekonomi yang Mandiri dan Berdaya Saing
BACA JUGA:PLBN Nanga Badau, Gerbang Ekonomi Baru di Perbatasan Indonesia-Malaysia
Di hadapan Paguyuban Rektor PTN se-Jawa Timur, Menteri PANRB Anas itu juga memperkenalkan Reformasi Birokrasi Berdampak yang dilakukan saat ini berfokus pada hasil dan dampak yang dirasakan masyarakat.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang mendorong birokrasi berdampak, birokrasi bukan sekadar tumpukan kertas serta birokrasi lincah dan cepat.