Industri Hijau Jadi Standar Pembangunan Berkelanjutan

Presiden Jokowi usai melakukan groundbreaking Kawasan Industri Hijau di Kalimantan Utara. -Setpres-

Industri Hijau

Meski memuaskan, manufaktur Indonesia dinilai butuh terus berbenah. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian pun tidak henti  berupaya meningkatkan daya saing industri manufaktur dengan menerapkan prinsip berkelanjutan.

Salah satu upayanya adalah melalui kebijakan industri hijau yang secara garis besar sudah mencakup tiga pilar dalam aspek sustainability, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial.

BACA JUGA:Pengamat Kebijakan Publik : Genjot Sirkulasi Uang, Arga Makmur Harus Banyak Event

BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Utara Bakal Gelar Shalat Idul Adha 2024 di Putri Hijau?

“Industri hijau juga dapat digunakan sebagai tools dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) guna mencapai target yang telah ditetapkan,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Andi Rizaldi, pada Forum Industri Hijau Nasional Tingkat Provinsi dan Program Fasilitasi Sertifikasi Standar Industri Hijau yang dilaksanakan di Surabaya.

Pengembangan industri hijau, kata Kepala BSKJI lebih lanjut, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan dibutuhkan peran aktif dari semua pemangku kepentingan, terutama pemerintah daerah untuk mendorong para pelaku usaha di sektor industri bertransformasi dari industri konvensional menjadi industri hijau melalui penerapan standar industri hijau (SIH).

“Dengan penerapan industri hijau diharapkan dapat menjawab berbagai isu dan tantangan ke depan seperti perubahan iklim dan dekarbonisasi,” ujarnya.

Forum Industri Hijau  yang diinisiasi oleh Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian diikuti lebih dari 100 peserta yang, antara lain, merupakan perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tingkat Provinsi, pelaku industri di Jawa Timur, perwakilan Lembaga SIH, dan perwakilan Kementrian/Lembaga terkait.

BACA JUGA:Antrean di SPBU Masih Mengular, Polisi Lakukan Tindakan Ini..

BACA JUGA:Verifikasi Faktual Data P3KE, 107 Masyarakat di Desa Air Muring Diusulkan ke Dinsos

“Peran aktif semua pihak untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, lebih hijau, dan lebih berkelanjutan akan menjadi warisan positif untuk generasi mendatang,” terang Andi.

Tulang Punggung SDG’s

Penerapan SIH merupakan salah satu instrumen yang akan menjadi backbone untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Social Development Goal’s/SDG’s), Environmental Social Governance (ESG), maupun Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia, serta Net Zero Emission sektor industri manufaktur pada tahun 2050 atau lebih awal.

Merujuk hal tersebut di atas, Kemenperin menyatakan akan mendorong SIH ini untuk memperkuat akses pasar, akses pendanaan, sekaligus pendorong pencapaian target dekarbonisasi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan