Pengamat Kebijakan Publik : Genjot Sirkulasi Uang, Arga Makmur Harus Banyak Event

Pengamat Kebijakan Publik : Genjot Sirkulasi Uang, Arga Makmur Harus Banyak Event -Radar utara/ Wahyudi Ndut -

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Secara letak, Ibu Kota Bengkulu Utara di Arga Makmur, tidak strategis. Pasalnya, pusat pemerintahan di wilayah otonom ini, tidak berada di jalur persimpangan.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Ratu Samban atau Unras, Salamun Haris, menilai tidak ada opsi lain bagi pemerintah daerah untuk menggelar sebanyak mungkin even-even di daerah. Utamanya di pusat pemerintahan. 

"Ini disebabkan, letak pusat pemerintahan tidak berada di jalur persimpangan atau jalur utama," kata Salamun Haris yang juga mantan Wakil Bupati Bengkulu Utara ini. 

Mencermati sejarah, rancang bangun pusat pemerintahan di kabupaten yang telah menelurkan 2 Daerah Otonomi Baru atau DOB yakni Kabupaten Mukomuko dan Bengkulu Tengah atau Benteng ini, sebelumnya direncanakan akan dipusatkan di wilayah Kecamatan Lais. 

BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Utara Rapat Koordinasi Finalisasi, Panggung Utama MTQ Ditegakkan

BACA JUGA:Hadapi Serangan DBD yang Meningkat, Rakor PSN Pemkab Sepakati Ini...

Dari sudut pandang planologi, wilayah Lais, khususnya di ruas utama merupakan jalur ekonomi di lintas barat Pulau Sumatera. 

Namun dinamika yang muncul saat penataan wilayah kala itu, menyebabkan lokus pusat pemerintahan bergeser menjorok lebih kurang 20 kilometer ke arah dalam. 

Adalah Dataran Lajau yang menjadi nama kala itu, kemudian dalam perjalanannya bersalin nama dan rupa menjadi Kota Arga Makmur. 

"Layaknya even MTQ saat ini, menjadi sumbu ekonomi baru. Nah even-even semacam ini, harus digencarkan, jika ingin melihat geliat ekonomi di pusat kota yang lebih kentara dan dinamis," ujar dosen sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) yang juga mengampu mata kuliah kebijakan publik ini. 

BACA JUGA:Sambut Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah, Pemkab Bengkulu Utara Takbiran Keliling Kota

BACA JUGA:Takbir Keliling Sambut Lebaran. Ini Agenda Pemkab Bengkulu Utara

Layaknya spot-spot DOB yang kini masih dihadapkan dengan moratorium pemekaran oleh pusat, khususnya yang bersifat botom-up, rerata letaknya berada di jalur perlintasan utama. 

Pasalnya, dalam tataran ideal, tata kota setidaknya harus mencermati beberapa sektor komplek mulai dari pendekatan geografis, geologi, sosial budaya, politik hingga ekonomi dan proyeksi jangka panjang. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan