Mengulik Cerita Pembuatan Irigasi Peninggalan Belanda di Kelurahan Kemumu

Mengulik Cerita Pembuatan Irigasi Peninggalan Belanda di Kelurahan Kemumu-Radar Utara/Eri Helmian -

Sekaligus menyiapkan arena judi dan berbagai hiburan yang identik dengan alkohol.

Tehnik dua kali gajian, yaitu gajian kecil pada pertengahan bulan dan gajian besar pada awal bulan, memiliki dua tujuan. 

BACA JUGA:Tips Penerbangan Nyaman Dengan Pesawat Kelas Ekonomi yang Jarang Diketahui

BACA JUGA:Jarang Diketahui, Beberapa Jenis Obat Alami Nyeri Sendi yang Dapat Ditanam Saling Rumah

Tujuan pertama supaya para pekerja tidak berhutang di warung warung yang disediakan oleh Belanda. 

Tujuan kedua agar para pekerja tidak sempat menabung, hingga tidak memiliki uang yang cukup untuk kabur alias melarikan diri.

Sedangkan pengadaan aneka hiburan, penyediaan arena judi dan alkohol, juga merupakan trik agar uang yang didapat cepat habis dan kembali lagi ke "bandar". 

Kondisi orang orang Pribumi ketika itu hidup "setengah sadar" dengan prinsip semangat kerja untuk hiburan. 

BACA JUGA:Menteri Investasi: Pelibatan Masyarakat Penting Dilakukan dalam Proyek Investasi di Daerah

BACA JUGA:Jarang Diketahui, Menu Bekal Anak Untuk Kecerdasan

Prinsip yang memang dibentuk dan disuburkan oleh bangsa penjajah.

Akhir penguasaan Belanda di Bengkulu terjadi pada awal Tahun 1942 akibat terusir oleh kehadiran Tentara Jepang.

 Beragam aset yang mereka bangun dengan khayalan akan mengangkangi Indonesia selamanya, terpaksa mereka tinggalkan, termasuk juga bendungan, irigasi dan area persawahan Kemumu.

Selanjutnya pada Tahun 1977, Pemerintah Republik Indonesia melakukan berbagai tambahan atau penyempurnaan di beberapa bagian dari irigasi. 

BACA JUGA:Tips Penerbangan Nyaman Dengan Pesawat Kelas Ekonomi yang Jarang Diketahui

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan