Diserang Virus, Tikus Hingga Burung, Panen Petani Anjlok Parah

Paceklik pangan, masih menjadi ancaman di tengah iklim yang juga kian pancaroba, sulit diprediksi. Petani juga dihadapkan dengan fakta serbuan hama khususnya tikus. -Radar Utara/Benny Siswanto-

BACA JUGA:Serius! Bupati Keluarkan Surat Edaran Penanganan DBD, Dinkes Aksi Nyata Bersama Masyarakat

"Paling gak, semurah-murahnya Rp 6 ribulah sekolonya. Masih untung petani," harapnya. 

Persoalan di sektor hilir program palawija, yakni pasar hasil produksi, sudah harus disikapi daerah. 

Diketahui, Pemda Bengkulu Utara (BU), alih-alih menyiasati persoalan iklim dan cuaca, menggulirkan program palawija kepada petaninya agar tetap produktif. 

Langkah adaptif, menyikapi persoalan iklim, tahun lalu bantuan bibit gratis bakal dipusatkan di Kecamatan Hulu Palik dan Kerkap. 

BACA JUGA:Jadikan Pemberantasan Sarang Nyamuk Sebagai Agenda Rutin

BACA JUGA:Pinjaman Untuk PPPK, BPR Dian Binarta Siap Kucurkan Ratusan Juta

Pada kawasan tersebut, diproyeksikan penyaluran program bantuan ini, memiliki bidang lahan potensial hingga 300 hektar lebih.

Politisi yang juga Ketua Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua 2 DPRD BU, Herlianto, urun suara soal program palawija yang digulirkan daerah tersebut. 

Dia menegaskan, pangsa pasar hasil produksi palawija, khususnya jagung yang menjadi komoditi program, harus sudah benar-benar dilakukan daerah jauh-jauh hari.

Langkah ini, terang Baaf, sapa akrabnya, perlu dilakukan mengantisipasi persoalan di sektor hilir program nantinya. 

BACA JUGA:PMJB dan Patri Bengkulu Utara Halal Bihalal, Begini Pesan Bupati Mian......

BACA JUGA: Jembatan Lembah Duri, Sehari Dibenahi Sudah Jebol Lagi!

Dia menambahkan, sejauh ini sektor pertanian, masih sangat perlu sentuhan-sentuhan serius. 

Salah satunya adalah indeks harga komoditi panen yang relatif sangat belum berpihak pada petani. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan