Harga Karet Stabil, Petani Sumringah : Bengkulu Utara Sumbang Hasil Terbanyak

Harga Karet Stabil, Petani Sumringah : Bengkulu Utara Sumbang Hasil Terbanyak-Radar Utara / Abdurrahman Wachid-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Harga komoditas karet di Provinsi Bengkulu sejak masuk tahun 2025 masih stabil, berikan dampak positif perekonomian masyarakat. 

Rata-rata, dari 9 kabupaten dan 1 kota, harga terendah dibeli oleh tengkulak sebesar Rp 10.500 dan termahal Rp 12.000 perkilogram.

Stabilitas ini tentunya terus berdampak positif terhadap roda perekonomian masyarakat di Provinsi Bengkulu, yang notabene penduduknya berprofesi seorang petani atau pekebun.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, bahwa luasan area perkebunan karet di Provinsi Bengkulu tahun 2023, tercatat mencapai 98.914 hektar. Dengan hasil produksi mencapai 101.945 ton. 

BACA JUGA: Jelang Tahun Baru 2025, Harga Karet Merosot

BACA JUGA:Aspal Karet, Petani Harapkan Harga Karet Terus Meningkat

Data itu juga menunjukkan bahwa luasan perkebunan karet di Provinsi Bengkulu ini berada satu tingkat di bawah luasan perkebunan kelapa sawit, 319.696 hektar.

Artinya, sebagian besar penduduk Provinsi Bengkulu masih menggantungkan hidupnya dari hasil perkebunan karet.

Masih dari data BPS tahun 2023, posisi perkebunan karet di Provinsi Bengkulu terluas masih di pegang oleh Kabupaten Bengkulu Utara, luasnya masih 27.663 hektar, dengan hasil 34.452 ton. 

Maka, dengan harga yang stabil diatas harga Rp 10.500 perkilogram, tentunya bakal terus memperbaiki perekonomian masyarakat, khususnya di Kabupaten Bengkulu Utara. 

BACA JUGA:Intensitas Hujan Meningkatkan, Pendapatan Petani Karet Menurun

BACA JUGA:Petani Bengkulu Utara Sumringah, Harga Karet dan Sawit Naik Segini

Sukarman 38 tahun, salah satu petani karet sekaligus tauke karet yang ada di Kecamatan Armajaya, Kabupaten Bengkulu menuturkan tutup bersyukur dengan kondisi harga yang terbilang stabil itu.

"Alhamdulillah, harganya rata-rata Rp 11 ribu perkilogram sejak awal tahun sampai sekarang, (15, Februari 2025, red), " ujar Sukarman saat dibincangi RU, pada hari Sabtu, 15 Februari 2025.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan