Mencintaimu Seperti Filosofi Hujan

ILUSTRASI-playground.com-

BACA JUGA:Gubernur Kembali Gulirkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor

BACA JUGA:Bengkulu Utara Matangkan Persiapan Tuan Rumah MTQ Ke XXXVI Tingkat Provinsi. Berikut Jadwal Pelaksanaannya

Dan karena Aksara juga tak pernah mengajukan kata putus. 

Aku terlalu naif mengira Aksara hanya sedang lelah.

Dan hari ini, setelah pertemuanku dengan Katia, aku memutuskan untuk membuat semuanya menjadi jelas setelah berbulan-bulan kubiarkan hubungan ini mengalir tanpa emosi.

Aksara menjawab teleponku setelah panggilan ke tiga, kuserobot duluan sebelum ia bersuara. “Ayo ketemuan.”

Ada hela napas di seberang sana, “Nggak bisa, Kak.”

BACA JUGA:Arus Mudik dan Balik ke Enggano, Pelindo Bengkulu Ambil Peran

BACA JUGA:Banjir Lebong, Tim Ayok Bengkulu Salurkan Bantuan

“Aksa, please, sebentar aja,” kuabaikan ramainya keadaan di sambungan telepon, entah Aksara sedang berada dimana dengan bising seramai itu. 

“Ada yang perlu kita bicarain. Aku yang samperin kamu ya?”

“Nggak bisa dibicarain di sini?”

“Please,” bagaimana ya ekspresinya saat mendengarku sampai memohon seperti ini? “Please, Aksa, sekali ini aja.”

Terdengar tarikan napas panjang, lalu lagi-lagi hela napas letih. “Mau ketemu dimana?”

BACA JUGA:Gagalkan 0,5 Kg Sabu, Polda Tangkap 4 Tsk

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan