Mencintaimu Seperti Filosofi Hujan
ILUSTRASI-playground.com-
BACA JUGA:Banjir Lebong, Tim Ayok Bengkulu Salurkan Bantuan
Begitu pun aku, bukan juga orang yang tepat untuk menemani Aksara.
“Kayaknya udah cukup ya buat kita main-main.”
Aku masih suka Aksara, aku masih cinta Aksara Pradipta yang aku kenal.
Tapi, Aksa, ada hal yang memang seharusnya nggak melulu dipertahankan.
Ada kalanya kita juga harus melepas, kan? Mungkin kita memang bukan untuk satu sama lain, mungkin Aksara bakal punya pasangan lain yang lebih bisa bikin kamu bahagia dan rela buat kamu kasih sebagian cinta.
Kalau sama aku terus, kamu nggak akan nemu siapa orangnya.
BACA JUGA:Gagalkan 0,5 Kg Sabu, Polda Tangkap 4 Tsk
BACA JUGA:Persoalan Banjir, WALHI Bengkulu: DAS Sedang Tidak Baik-Baik Saja
“Dan, Aksa, menurutku cintanya Aksara itu kayak hujan; awalnya deras, rintik, dan akhirnya reda.”
Belum semua yang mengganjal kuutarakan padanya.
Aku masih ingin berada di sampingnya setelah seluruh sakit dan sepi yang kurasakan.
Namun, poin pentingnya, aku tak akan bisa berjalan jika harus menetap di sini.
Aku harus memaksa untuk merangkak dan keluar.
Untuk lepas dari cengkeraman Aksara yang tangannya saja tidak menggenggamku.