Sar Agha Seyed, Desa Terisolasi yang Dijuluki Desa Atap

--

Sar Agha Seyed merupakan salah satu desa terisolasi yang ada di Provinsi Bakhtiari, Iran. Desa tersebut berada di daerah pedalaman dengan akses jalan yang sangat susah. Bahkan menempuh jarak ratusan kilo meter untuk sampai ke sana.

Dilansir laman https://cdnm1.caping.co.id/, salah satu keunikan desa ini terletak dari keindahan alamnya. Daerah pegunungan yang memesona. Saking uniknya, bahkan desa tersebut dijuluki sebagai desa atap. Keunikan lainnya ada di bangunan rumah Desa Sar Agha Seyed.

Sar Agha Seyed berada di Iran Barat, menjadi salah satu destinasi wisata unik yang berada di Miankuh-e Moguyi Rural District. Lokasinya sendiri sangat terpencil yakni berjarak sekitar 45 km dari pusat Kota Kuhrang. Sedangkan dari Teheran, jarak yang harus ditempuh kurang lebih 560 km dengan waktu tempunya sekitar 8 jam perjalanan.

Desa Sar Agha Seyed berada di lereng Gunung Zagros dengan ketinggian sekitar 2.500 meter di atas laut. Pemandangan indah dari alam dengan jalan berkelok bakal memanjakan mata.

Hal paling menarik dari tempat ini adalah perumahan yang ada di sana. Bagaimana tidak, hampir semua bangunan dibangun bertingkat yang dibuat dari batu dan hanya memiliki satu pintu saja.

Untuk atapnya sendiri dibuat dari tanah yang kemudian dijadikan atap oleh rumah di atasnya.
Tidak ada bangunan yang mewah di sana. Hanya perumahan penduduk dengan jumlah sekitar 3000 orang. Bahkan di sana juga tidak ada pembangunan sama sekali.

Untuk sekolah dan klinik kesehatan pun tidak ada. Yang membuat desa ini makin hidup hanyalah listrik yang sudah masuk ke sana.

Desa tersebut akan menjadi sangat terisolasi ketika salju turun. Akses jalan menuju ke sana bakal terputus total. Tidak ada kendaraan yang bisa menuju ke sana. Kalaupun ada, penduduk setempat harus membawa alat sendiri untuk menyingkirkan salju yang menutupi jalan.

Sebagian besar penduduk Desa Sar Agha Seyed adalah pengembara. Mereka akan datang pada bulan Mei dan bergegas meninggalkan desa tersebut saat musim dingin datang. Meski begitu, masih banyak juga yang tinggal di sana meski musim dingin.

Membuat tambak dan memanen garam adalah mata pencaharian utama masyarakat Sar Agha Seyed. Mereka akan menjual hasil garam yang sudah dipanen ke Kota Kuhrang. Selain itu, kegiatan lainnya adalah bertani dan berternak. Bahkan kegiatan menenun juga banyak dilakukan di sana.

BACA JUGA:Kota Pompeii, Kisah Peradaban yang Musnah Tertimbun Tanah


Di sana ada banyak kebun buah-buahan yang segar, kualitasnya juga sangat bagus. Biasanya sebelum musim dingin datang mereka akan menanam dan memanennya. Sebagian mereka akan menjualnya, sedangkan sebagiannya lagi mereka akan menyimpan untuk persediaan.

Sar Agha Seyed memiliki empat musim dan waktu terbaik untuk ke sana adalah musim semi. Kamu akan melihat keindahan desa dengan alam yang sangat memukau dengan aliran sungai yang jernih. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan