Kota Pompeii, Kisah Peradaban yang Musnah Tertimbun Tanah
--
POMPEII, merupakan sebuh kota kuno yang menjadi salah satu kisah sejarah yang sangat masyhur didunia. Kota yang terletak di wilayah Campania, Italia ini lenyap hanya hitungan menit karena tersapu oleh letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi.
Dilansir dari Youtube KabarPedia, menurut studi yang dilakukan departemen ilmu bumi dan geo lingkungan Universitas Bari Italia, ledakan gunung berapa aktif stu-satunya di eropa daratan sebelah timur Napoli tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar 11 Menit untuk menghabisi semua penduduknya.
Aliran lava padat abu vulkanik dan gas panas bergerak sangat cepat yang kemudian melenyapkan kota Pompeii dalam sekejap.
Diperkirakan terdapat sekitar 2 ribu orang yang meninggal akibat lemas didalam rumah, tempat tidur, jalan- jalan serta alun kota. Semua penduduk kota Pompeii, yang merupaka Neolitik Kampania terkubur hidup-hidup selama ribuan tahun dan hanya meninggalkan sisa-sisa kota serta jejak penduduknya yang terlihat seperti batu.
Bukan hanya Pompeii, letusan gunung Vesuvius juga mengubur kota Herculaneum dibawah lapisan tebal lumpur serta material vulkanik.
Dulunya kota Pompeii merupakan sebuah kota yang cukup maju, pada masa kekaisaran romawi awal kota ini dihuni oleh sekitar 20 ribu penduduk dengan beragam profesinya, seperti pedagang, petani, pengrajin dan lain
sebagainya. Umumnya mereka mengelola tanah subur di wilayah Pompeii tanpa menyadari bahwa tanah hitam subur.
yang mereka kelola merupakan sisa dari letusan gunung Vesuvius sebelumnya. Berdasarkan catatan arkeologi, kota Pompeii terlihat sebagai kota maju yang terkenal pada abad ke 6 Masehi.
Keberadaan kota Pompeii sebagai kota maju ditunjukkan dengan keterlibatan penduduk kota ini dalam perang melawan kekaisaran romawi. Kemudian tidak jauh dari kota Pompeii, terdapat kota Herkolanium dengan penduduk yang diperkirakan mencapai sekitar 5.000 jiwa. Kota ini juga dikenal sebagai kota maju yang menyediakan ragam fasilitas mewah bagi orang-orang kaya dikala itu.
Namun, semua kemakmuran dan kesenangan dua kota terbebut harus berakhir pada suatu siang. 24 Agustus tahun 79 Masehi, ketika gunung Vesuvius meledak dan melenyapkan segalanya.
Dalam hitungan menit kota Pompeii, yang semula makmur terkubur dibawah jutaan ton abu vulkanik. Terdapat sekitar 2.000 warga Pompeii yang tewas kala itu, dimana total korban keseluruhan diperkirakan mencapai 16 ribu orang lebih.
BACA JUGA:Misteri Hutan Tertua Alas Purwo
Satu-satunya orang yang dianggap sebagai saksi yang kredibel dalam bencana besar tersebut, adalah Plinius muda yang mengirimkan surat kepada sejarahwan bernama Tacitus. Plinius menyaksikan dengan jelas akan kedahsyatan gunung
Vesuvius dari seberang teluk. Ia mengatakan saat gunung tersebut meletus terdapat awan gelap besar seperti pohon pinus yang keluar dari mulut gunung.
Awan ini dikenal sebagai aliran piroklastik, sebuah awan gas yang dikenal sangat panas. Begitu dimuntahkan aliran awan tersebut langsung menerjang apa saja dilewatinya termasuk kota Pompeii yang kemudian mengubur kota tersebut selama ratusan tahun.
Selama ratusan tahun, kota Pompeii tenggelam dalam sejarah tetapi setelah terkubur selama lebih dari 1.600 tahun pada tahun 1.748 kota kuno tersebut kembali ditemukan oleh sekelompok penjajah yang mencari timbunan artefak kuno di Campania, Italia.
Sejak saat itu kota Pompeii mulai digali, hasil dari penggalian tersebut memberikan catatan arkeologi yang menggambarkan tentang kehidupan sehari-hari peradaban kuno yang terawetkan dengan baik.
Terdapat sekitar 2.000 orang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak yang ditemukan setelah meninggal karena sesak nafas, tubuh mereka tertutupi oleh abu yang mengeras yang mengawetkan tubuh mereka.
Mereka yang membusuk dan menjadi sisa-sisa kerangka meninggalkan semacam cetakan gips dimana dengan itu para arkeolog mendapatkan gambaran yang sangat jelas mengenai pose suram kematian para korban. (**)