Luasan Sawah di Bengkulu Utara Terus Menciut
Areal sawah kering di daerah yang menjadi obyek bantuan bibit palawija seperti jagung, kini memasuki masa panen.-Radar Utara/Benny Siswanto-
BACA JUGA:Ramadhan dan Idul Fitri, Kuota BBM Cukup
Meskipun, sudah nyaris 3 tahun sebelumnya, daerah tak pernah menjadi obyek dukungan fiskal pusat di sektor irigasi pertanian yang disebut-sebut disebab belum adanya Perda LP2B.
Terpisah, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) BU, Ir H Supriyanto, dibincangi soal sektor pertanian dan peningkatan kualitas pertanian di daerah, menyampaikan, setidaknya ada 3 sektor yang perlu dilakukan otoritas pusat hingga daerah soal pertanian ini.
Pertama, kata dia, pembangunan pertanian saat ini dihadapkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Sedangkan, kawasan persawahan tidak akan berubah, cenderung terus menciut, ketika tidak dibarengi dengan pembukaan lahan kawasan pertanian berkelanjutan baru di daerah.
Permasalahan kedua, terus dia, perlunya peningkatan kapasitas pendampingan yang lebih terukur, baik program dan laporan penyelenggara pendampingan yang menitikberatkan pada evaluasi kondisi pertanian dan subyek pertanian itu sendiri yakni petani.
BACA JUGA: Pengadaan Mesin dan Jaring Nelayan Disiapkan Rp1,7 Miliar
BACA JUGA:Meriahnya Pawai Sambut Ramadan di Bengkulu Utara
Permasalahan ketiga adalah aksesibilitas permodalan di sektor pertanian, menurut mantan anggota DPRD BU ini, belum maksimal.
Bahkan cenderung, belum menjadi segmen yang serius oleh lembaga-lembaga keuangan pemerintah. Akibatnya, lanjut dia, ekspansi praktik rentenir masih membayangi di lingkungan petani. Dengan beragam modus operandinya.
"Ketiga masalah ini, merupakan fundamental," ujar Supriyanto, kemarin.
Menyikapi persoalan-persoalan di atas, Supriyanto berujar, langkah modernisasi sektor pertanian yang diupayakan semaksimal mungkin tetap mengedepankan eksistensi lokal, harus dilakukan terhadap petani dan pertanian.
BACA JUGA:Mau Aki Motor Tetap Awet dan Tidak Cepat Soak? Ikuti 9 Langkah Ini...
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Jalan Provinsi di Teras Terunjam Mulai Terendam Banjir
Langkah ini, tidak melulu bertumpu pada petani yang harus modern. Tapi juga petugas-petugas pemerintah yang juga mesti memiliki sistem, mekanisme sampai dengan tolok ukur kinerjanya yang lebih jelas.
"Dengan artian, perlunya langkah paralel. Pemerintah sebagai hulu melalui perpanjangan petugas-petugasnya bersama dengan petani selaku motor di tataran hilir," terangnya.