Pemkab Siapkan Honor untuk Imam, Guru Ngaji, dan Marbot Masjid Agung di 2026
Kabag Kesra Setdakab Mukomuko, Amri Kurniadi, S.Ag-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO – Di tengah upaya memperkuat kehidupan keagamaan dan memastikan rumah ibadah berjalan dengan pengelolaan yang lebih tertata, Pemerintah Kabupaten Mukomuko mengambil langkah konkret.
Mulai tahun 2026 mendatang, para petugas Masjid Agung Baitul Huda mulai dari imam, penceramah, guru ngaji hingga marbot akan menerima honor rutin sebesar Rp250 ribu per bulan.
Kebijakan ini disampaikan oleh Kabag Kesra Setdakab Mukomuko, Amri Kurniadi, S.Ag. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah ingin memastikan para petugas masjid mendapatkan penghargaan yang layak atas peran mereka dalam menjaga syiar Islam serta merawat aktivitas ibadah di pusat kegiatan keagamaan kabupaten tersebut.
"Pemerintah juga menata sistem pembayaran agar lebih mudah, cepat, dan transparan. Seluruh honor akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing petugas, sehingga tidak ada proses berbelit yang kerap menghambat penyaluran," katanya.
BACA JUGA:Nasib Honorer Non-Database Masih Abu-abu, Tunggu Jawaban Pusat
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Finalisasi Data 1.879 Honorer Calon PPPK Paruh Waktu
Menurutnya, pemberian honor ini bukan sekadar bentuk bantuan finansial, melainkan bentuk dukungan moral pemerintah daerah kepada para penggerak kegiatan masjid. Mereka yang menjaga mimbar tetap hidup, mengajarkan al-Qur’an kepada anak-anak, dan memastikan masjid tetap bersih serta nyaman bagi jamaah.
"Upaya ini menjadi penguatan peran Masjid Agung Baitul Huda sebagai pusat ibadah dan kegiatan keumatan di Kabupaten Mukomuko. Dengan adanya dukungan honor rutin, para petugas dapat bekerja lebih fokus tanpa harus terbebani oleh kendala finansial," ujarnya.
Selain itu, kebijakan ini diharapkan dapat menginspirasi kebersamaan yang lebih luas. Pemerintah daerah dan para pengurus masjid diharapkan dapat berjalan seiring untuk membangun kehidupan keagamaan yang lebih kuat, lebih rapi, dan lebih berdampak.
"Honor yang nanti akan diberikan juga sebuah penghargaan bagi imam, guru ngaji, penceramah, dan marbot menjadi pengingat bahwa kehidupan beragama tetap menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter daerah," pungkasnya. (rel)